"Ah..." Desah nya dengan merasa kesakitan.
"Tahan. Aku akan mengompres nya segera. Bagaimana bisa kami menyembunyikan luka seperti ini. Astaga.. yang bener saja kamu Sarah. Ini sudah benar benar parah loh." Ketus Randy dengan cemas sekali.
Randy mengerutkan kening nya, dia tidak menyangka akan hal ini. Luka itu benar benar membengkak hingga dia tidak yakin akan hal ini. Dia merasa sangat bersalah sekali karena tidak bisa mengelak gerakan tendangan itu. Dia payah sekali.
Sarah memejamkan matanya dengan menggigit bibir bagian bawah nya. Mengatakan jika dia sangatlah kesakitan sekali.
"Vivi maafin gue ya karena gue Lo jadi repot." Kata Sarah dengan menatap teman kos kosan nya yang sedang sibuk memeras kain kering untuk dia celupkan ke dalam air hangat.
"Tak apalah... Kita kan temen Baek. Btw siapa lu dia?" Tanya Vivi dengan melirik cowok yang ada di samping nya itu. Yang sedang duduk sembari mengusapkan nya ke punggung Sarah.