Randy pulang kembali ke kamar Abinya Ferdi sebelum dia melangkahkan kakinya ke dalam kamar tersebut. Dia berhenti di depan pintu lebih dulu karena suatu hal yang membuat nya jadi berpangling. Sang ibu yang mencurigai dirinya adalah monster. Dia tau ibunya Ferdi mungkin saja merasa khawatir bila anak nya dekat dekat dengan salah satu orang yang membuat 1 kota hancur lebur. Bahkan 1 dunia merasa panik akan kocar-kacir nya berita ini.
Randy tersenyum tipis. Dia mengelap mulutnya yang terus terusan dia tutupi dengan masker, pengap. Menghembus napasnya dan merasa tidak dihargai lagi. Dia tidak punya tujuan saat ini, semua nya kosong. Sisa satu keluarga itu? Sepertinya sudah hangus kesempatan nya.
Baiklah. Dia sudah terbiasa sendirian jadi ini bukanlah hal yang yang baru untuknya. Tak ada keuntungan juga dia dengan Ferdi hanya bisa menghabiskan uang nya untuk orang itu saja. Langkah kakinya terhenti akan suatu ucapan.
"Pria aneh." Ketusnya dengan membuang putung rokok sembarangan.