"Maksudmu?" Rosse berkerut bingung. Apa yang salah dengan ucapannya?
"Kau bukan balita yang butuh izin siapa pun untuk mengambil keputusan, sekali pun dia adalah walimu. Dengar, Rosseanne, aku bukan pria yang sabar jangan mengujiku atau kau akan menyesal."
"Mengancamku?" Sudah Rosse duga. Aldrich manusia dengan harga diri yang tinggi, mustahil dia akan melunak dengan begitu mudah, pikirnya.
"Ya dan tidak. Kau cukup mengenalku dengan baik bukan? Orang memberiku julukkan Iblis berwujud malaikat, sudah pasti aku bisa melakukan apapun yang tidak terpikirkan oleh kepala kecilmu itu.Ikut aku pulang sekarang. Aku akan menghubungi Jack."
Rosse ingat dulu saat pria ini menjadi seniornya, dia pernah melihat Aldrich menikam seorang mahasiswa satu tingkat di atasnya. Dan berita itu tidak terkuak karena kekuasan yang di miliki pria ini.