"Kenapa mereka membutuhkan gadis itu? Apa kehadiranku sebagai saksi tidak cukup?" ucap Alexa kesal.
Jarvis menarik napas panjang. Gadis ini sangat keras kepala, pikirnya. "Dia harus datang sebagai korban, Al," Jarvis masih mencoba bersabar, jika mereka berdua sama-sama emosi tidak akan ada jalan keluarnya nanti.
Tapi yang membuat Jarvis heran, kenapa Alexa terlihat sangat tidak mau jika Irina datang ke kantor polisi? Gadis itu tidak pernah begitu sebelumnya.
"But Al, kenapa kau terlihat sangat tidak mau membawa gadis kecil itu kekantor polisi?" Jarvis tidak tahan untuk tidak bertanya.
Alexa duduk dimeja kerjanya, meletakkan siku tangannya di meja dan memijat pelan dahinya. "Kau pikir mental gadis itu akan baik-baik saja setelah dia dibawa ke kantor polisi?"
Jarvis mengernyit bingung, "Memangnya kenapa?"