Sudut Pandang Din
Din memeluknya begitu erat sampai Nan tenang. Dia mengangkatnya dan meletakkannya di tempat tidurnya dengan lembut. Din duduk di samping Nan sambil membelai kepalanya dengan lembut. Dia merasa tidak enak karena Nan harus merasakan kemalangan seperti ini. Dia ingin menanyakan keseluruhan cerita kepada Nan tetapi yang terbaik saat ini adalah Nan untuk mengistirahatkan hati dan juga pikirannya terlebih dahulu. Dan dia bisa menanyakan tentang hal itu nanti. Din berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjatuhkan reporter itu yang sudah membuat Nan kesulitan. Din ingin mendahulukan Nan dulu sebelum dia memikirkan kepentingannya.
Setelah beberapa menit, Nan akhirnya bisa menenangkan diri dan tertidur. Din terus tinggal di sampingnya. Teleponnya Din juga terus berdering tanpa henti karena dia meninggalkan pekerjaannya untuk menemui Nan. Dia tidak peduli. Yang paling penting, untuk saat ini, adalah agar Nan baik-baik saja dan menjaganya dalam pengawasannya.