Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Menelusuri Jejak 2

irmanik_33
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.5k
Views
Synopsis
Egar dan rekan-rekanya kembali lagi dengan kasus-kasus kejahatan yang baru, kali ini kasus kejahatannya berupa permen cantik dan menarik yang tentunya disukai anak-anak ternyata ada narkoba di dalamnya. Pelaku menyebar ke seluruh sekolah dengan dalil berbagi permen gratis, siapa yang tidak tertarik? Apalagi anak-anak. Alhasil, setelah memakan permen itu anak-anak yang polos itu menjadi pecandu narkoba itu juga yang membuat orang tua mereka cemas dengan keadaan anak-anak mereka yang membuat drastis. Mereka pun melaporkan hal ini pada pihak sekolah dan menanyakan mengapa anak mereka berubah menjadi pecandu narkoba. Pihak sekolah mengatakan kalau mereka kedatangan seorang pria, tapi mereka tidak tahu siapa pria itu? Para orang tua pun tidak bisa menerima kopensasi pihak sekolah karena mereka teledor sudah memasuk kan orang asing sembarangan entah apa yang dibawa orang asing itu sehingga anak-anak mereka jadi kecanduan narkoba. Banyak orang tua yang marah karena pihak sekolah tidak tegas, tapi pihak sekolah menyangkal hal itu karena mereka tidak tahu apa yang orang asing itu lakukan. Egar dan teman-temannya pun tidak tinggal diam, mereka pun mencari jejak pria yang sudah meracuni anak-anak itu sampai dapat. Bagaimana usaha Egar dan teman-temannya untuk menangkap pria itu? Siapakah dia? Dan apa tujuan dari pria itu meracuni anak-anak? Apa karena dendam? Dan apa yang pihak sekolah dapatkan dari kasus ini? Apa hukuman dari pihak sekolah yang teledor memasuki sembarang orang ke sekolah mereka? Cerita ini walau fiktif belaka bisa menjadi pelajaran bagi kita semua jangan pernah menerima orang yang belum kita kenal apalagi yang baru kenal, bisa berbahaya!
VIEW MORE

Chapter 1 - Kedatangan Pria Asing di Sekolah.

'Tap....tap...tap.'

Langkah sepatu seorang pria terdengar jelas di koridor sekolah dia menyapa hangat siswa/i yang ada di sekolah yang tampak dengan wajah-wajah tanya.

Guru-guru pun lalu lalang seakan tak peduli dengan pria asing itu, mereka berpikir kalau pria asing itu wali dari salah satu murid di sekolah itu.

Pria itu duduk di bangku samping kanan ruang kelas enam dan depan ruang guru, ada lapangan yang sangat luas di tengahnya.

Lalu dia membuka sebuah bungkusan yang membuat anak-anak itu tertarik datang menghampirinya.

"Om, jualan ya," tanya Sasya seorang murid kelas satu, polos dengan mata berbinar.

Pria itu tersenyum...

"Gak, sayang," jawab pria itu, lembut.

"Lho...kalau gak dijual, lantas untuk apa dong." Rendi siswa kelas tiga yang tampan itu menyelutuk.

Pria tertawa, lalu...

"Permen-permen ini memang gak Om jual, tapi untuk dibagikan secara gratis," ujar pria itu, lagi.

"Benarkah, Om?" Sasya berseru senang karena tergoda dengan permen-permen cantik pria itu.

"Apa enak, Om?" selidik Rendi.

"Dijamin enak, kalian pasti suka deh rasanya," promonya.

Ternyata tidak hanya satu atau dua anak saja yang tertarik, anak-anak yang lain pun tertarik dengan kecantikan permen-permen itu apalagi warna-warnanya yang mencolok.

Jam demi jam pun berganti, seluruh kelas pun mengakhiri jam pelajarannya mereka pulang dengan tertib.

Di tempat berbeda...

"Apa kau sudah berhasil?" tanya seorang misterius dalam percakapannya di android.

Bersambung...