Tanah Petir, Desa Tersembunyi di atas awan Kumogakure.
Di sebuah belakang rumah halaman kecil, Gojo Satoru yang berumur 5 tahun tengah tiduran di atas rumput tipis dengan kaki bersilang. Tampak ekspresi santai pada dirinya dengan senyum menggantung di wajahnya.
"Huft~"
Menghela nafas, dia membuka matanya dan kita bisa melihat bahwa mata khas miliknya tampak berkilauan, "Akhirnya, teknik mata keluargaku bisa kembali."
Gojo Satoru, seorang Penyihir Jujutsu terkuat yang memiliki energi terkutuk dalam jumlah besar dan amat sangat kuat. Dia memiliki kontrol yang baik atas energi terkutuknya, ditambah dia memiliki teknik kutukan tak terbatas dari Enam Mata yang berasal dari darah keluarganya. Bakatnya yang melampaui surga, bahkan membuat para penyihir tua takut padanya.
Namun? Siapa yang menduga bahwa saat dia membuka mata, Gojo tidak berada lagi di Jepang, melainkan sebuah dunia yang dipenuhi dengan konsep Cakra.
'His. Empat tahun yang lalu aku lahir di dunia ini. Itu saja sudah mengejutkan, tapi kemudian aku menemukan bahwa ini adalah Dunia Naruto?'
'Aku bingung apa yang telah kulakukan sebelumnya? Hingga tiba-tiba bisa berada disini? Huft~Aku berharap Yuuji akan menemani ku.'
Berbicara omong kosong, Gojo membuang pikiran itu dan memikirkan tahap selanjutnya.
Karena sudah begini, Gojo terlanjur untuk hidup menjalani apapun caranya.
Sebenarnya pengetahuannya tentang Dunia Naruto cukup banyak. Dimulai dari era datangnya buah cakra sampai peperangan Dunia Ninja ke-empat yang di akhiri oleh pertarungan Naruto dan Sasuke. Itu cukup menyeluruh dan Gojo bisa menghafalkan dalam sekali tonton.
Karena hobi-nya dulu menonton film, baik itu film bertipe Gore atau sejenisnya. Gojo pasti tidak ketinggalan untuk juga menonton anime, terlebih lagi Naruto.
Meski dia bukan pecinta anime tapi dia tidak kekurangan pengetahuan.
Butuh beberapa waktu bagi Gojo saat itu untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah Dunia Naruto.
Sayangnya, ayah serta ibunya telah meninggal saat Gojo terlahir. Ayahnya gugur di medan perang sedangkan ibunya mati saat melahirkannya. Saat ini dia telah menjadi Yatim Piatu, meski begitu, Gojo masih bisa bersyukur kerena dia diasuh oleh seorang pengrajin senjata yang kaya.
Dunia Naruto tidak jauh berbeda dengan dunianya sebelumnya yang dipenuhi bahaya yang bisa mengakibatkan kematian, namun disini ada hal baru seperti ninjutsu, genjutsu, fuinjutsu dan hal lainnya yang tidak pernah terjangkau oleh energi kutukan, itu cukup membuat Gojo tertarik karena dia adalah orang yang dulu mendapatkan gelar terkuat. jadi dia ingin sekali lagi mendapatkan gelar terkuat di dunia barunya ini.
Terkekeh sendiri di wajahnya, Gojo menertawakan hal-hal dalam pikirannya.
"Hei~ idiot! Apa yang kau lakukan tertawa sendiri disini!" suara gadis mengejek. "Kau sudah melewatkan latihan hari, dan kau sudah menjadi idiot." sarkas gadis itu dari kejauhan.
Gojo melirik ke samping sebelum mengetahui pemilik suara.
"Yugito-chan~ pelajaran dalam Akademi sudah tidak ada yang bisa membantu ku. Aku sudah terlalu jenius untuk duduk 3 jam disana, lebih baik aku menggunakan waktu itu untuk bersantai."
"Dasar rambut uban! Hanya karena kau sudah menyelesaikan seluruh pelajaran Akademi bukan berarti kau tidak menghadiri kelas."
"Hei... Ini adalah perak, rambutku perak. Apakah kamu tidak tahu bahwa jika aku besar akan menjadi orang yang sangat tampan."
"Buih~ Persetan dengan itu."
Ya, gadis itu adalah Yugito Nii seorang Jinchuuriki Ekor–Dua dari Matatabi. Dia sudah menjadi Jinchuuriki saat masih berumur dua tahun.
Karena Kumogakure trauma atas kegagalan mengendalikan Ekor–Delapan yang sering kali mengamuk. Mereka memberikan pelatihan yang sangat amat keras berharap Yugito mampu mengendalikan perubahannya saat menjadi Biju.
Sebenarnya identitasnya sebagai Jinchuuriki pada Kumogakure adalah hal yang umum, banyak orang tahu bahwa di dalam tubuhnya ada monster yang mengerikan, jadi banyak dari mereka menghindari dia, seperti halnya Naruto.
Akibatnya Yugito tidak memiliki teman. Walau di Akademi, banyak murid yang menghindarinya. Hanya Gojo yang tampak biasa menganggap Yugito sebagai manusia pada umumnya. Jadi dia menganggap bahwa Gojo adalah teman satu-satunya, meski sikap Gojo yang apatis dan sering bertindak egois.
"Jadi apa yang kau mau dariku saat ini?" tanya Gojo.
Yugito memiliki ekspresi rumit di wajahnya sebelum menundukkan kepalanya, "A-aku dan Killer B akan berlatih selama 1 tahun di tempat yang jauh. Kami akan berangkat besok, jadi bisakah kamu menghabiskan harimu saat ini untuk menemani ku?"
Gojo perlahan berpikir.
'Apakah mereka akan di pulau kura-kura?'
'Bukankah sangat awal bagi Yugito untuk mengendalikan cakra matatabi saat umurnya masih 5 tahun.'
'Aku tahu bahwa ini masih dalam periode perang Dunia Ninja ketiga, dan banyak desa ninja mengumpulkan kekuatannya, tapi apakah sebegitunya Kumo ingin mengumpulkan kekuatan tanpa memperdulikan Yugito yang sudah cocok dengan Ekor-Dua. Jika terjadi kegagalan, maka bisa mengakibatkan Yugito tewas dan kerugian bagi Kumo karena Ekor-Dua hanya akan muncul setelah 10 tahun.'
'Sigh~ Sungguh hal buruk untuk terlahir di Kumo yang memiliki Raikage yang amat ambisius.'
Menghela nafas~
Gojo menatap Yugito sambil mengangguk.
"Hah! Benarkah! Kalau begitu ayo kita pergi! Aku tahu tempat makan yang enak yang sedikit jauh dari desa." ucap Yugito kegirangan.
'Aku tahu dia masih empat tahun dan masih sangat polos.'