Lorong gelap.
Setelah menyalakan lampu, Mo Weiyi berjalan menuruni tangga.
Ruang tamu gelap, hanya ada beberapa lampu redup di sudut.
Pagi itu rumahnya sangat sepi.
Sepi hanya bisa mendengar detak jantungnya sendiri.
Mo Weiyi tidak menyalakan lampu lagi, dia hanya mengikuti cahaya redup dan berjalan perlahan menuju pintu masuk vila.
Ketika sampai di depan, dia tanpa sadar menempelkan telinganya ke pintu.
Selain suara hujan, tidak ada gerakan lain yang terdengar, seolah-olah tidak ada orang di luar.
Mo Weiyi memindahkan tubuhnya dan mengulurkan tangannya untuk membuka pintu.
Saat pintu terbuka, dia melihat pria yang duduk di tangga.