Keesokan paginya, Mo Weiyi sedikit tidak bisa bangun.
Faktanya, Lishuiwan terletak di pusat Kota Nancheng. Pengelolaan komunitas relatif ketat. Tidak ada kembang api dan petasan yang terdengar semalam. Apalagi kamar tidur memiliki insulasi suara yang bagus dan tirai tebal. Sehingga bisa tidur nyenyak.
Meski begitu, Mo Weiyi masih merasa punggungnya sakit dan kelopak matanya berat. Jelas dia sangat kekurangan waktu tidur.
Sambil menggeliat sedikit di bawah selimut bulu angsa, Mo Weiyi menutup matanya dan menyentuhnya dengan tangannya.
Tempat tidur di sampingnya dingin.
Mo Weiyi terkejut dan tiba-tiba membuka matanya. Dia melihat tempat kosong di sampingnya.
Apa Xiaobai pergi?
Melihat jam dinding, ternyata masih menunjukkan pukul delapan pagi.
Apa Xiaobai kembali ke rumah sakit sepagi ini?
Bahkan tidak memberitahunya?
Mo Weiyi mengambil ponsel di meja samping tempat tidur dan menekan nomor Xiao Yebai.