"Ouh... ternyata itu hanya mimpi?" Ucap Nia dengan keringat bercucuran di wajahnya.
Ia meraih minuman di dekat meja kamarnya. Meneguknya perlahan.
Ia pandangi jendela kamarnya. Gordennya mulai tersampu angin. Membuat semilir angin masuk dengan sendirinya.
"Ayya, kamu apa kabar?" Gumam Nia.
"Oki, kamu juga apa kabar?"
"Aksa, kamu masih baik-baik saja dengan Ayya kan?"
Sejenak, Nia mulai mengingat berbagai memori bersama mereka. Mulai dari saat di toko bersama Ayya, pun saat bagaimana bersama mereka liburan bersama.
***
Kenangan di toko kue, bersama Ayya mulai dibukanya perlahan.
"Maaf, kalau boleh tahu sedang mencari apa di sini?"
"Kalung saya hilang. Tadi saya lewat sini saat mengantar keponakan saya. Barangkali jatuh di sini."
"Boleh saya bantu nyari?"
"Boleh saja, kalau tidak menganggu."