"Bagaimana mungkin, kau ingin menjauh, Ay?" sontak Aksa kaget mendengar permintaan Ayya.
"Kamu gak lagi bercanda, kan?"
"Kenapa tiba-tiba seperti ini? Hah?"
"Apa karena aku masih sakit?"
"Atau... ada hubungannya dengan kita keluar dari Derana Florist?" Cecar Aksa di hadapan Ayya.
Ayya masih bersabar mendengar seluruh cercaan Aksa. Ia hanya diam menatapnya. Sesekali menggelengkan kepala. Tapi mulutnya tak berkata apa-apa. Sebelum akhirnya Aksa memaksanya bicara.
"Katakan, Ay!! Kenapa!?" Geram Aksa sambil menekan meja tempat mereka berdua duduk bersama.
Sontak, sebagian pengunjung kafe memandang Aksa. Matanya menaruh curiga dan aneh. Hal itu makin membuat Ayya sedikit kesal. Dan akhirnya bicara.
"Sudah? Bisa diam dulu?" ucap Ayya.
"Iya. Maaf. Katakanlah... kenapa ini terasa mendadak?"
"Baiklah... akan aku ceritakan. Tapi kuharap, kamu tidak seperti tadi. Jangan menggertak meja. Aku takut."
"Iya, maaf. Aku kebawa emosi."