Chereads / The Throne Of Eudor / Chapter 6 - Musim Semi, : Pertemuan pertama 2

Chapter 6 - Musim Semi, : Pertemuan pertama 2

Wajah cantik itu ia gunakan sangat baik saat berhadapan dengan ayahku. Senyum licik akan mengembang jika ia sedang merencanakan sesuatu, tentu saja selama bertahu-tahun hidup sebagai putri yang selalu disalahkan aku sudah sangat hafal mengenai apa yang akan ia rencanakan selanjutnya.

"Yang mulia kaisar, aku ingin meminta ijin padamu aku akan mengundang keluarga Marquess Lebania ke ibu kota untuk datang ke pesta ulang tahun Kristina. Aku sudah merencanakan semuanya yang diperlukan. Keluargaku akan tinggal di istana barat Realsi. Dokumen yang perlu ditandatangani sudah aku taruh di meja kerjamu."

"Maaf aku menyela ibu, apakah ibu hanya akan mengundang Marquess lebania saja bagaimana dengan keluarga-keluarga lainnya di luar ibukota apakah ibu tidak akan mengundang mereka. Aku dengar ayah.. kita memiliki empat keluarga yang diberikan wilayah kerajaan hasil perang bukankah bagus jika kita mengundang mereka pada ulang tahun Kristina, bagaimanapun mereka merupakan orang-orang kerajaan Floradian yang diberikan kehormatan untuk memimpin wilayah-wilayah yang jauh sehingga jika diberikan kesempatan untuk datang ke ibukota tanpa melalui perijinan yang begitu rumit mereka pasti akan sangat senang. Bukan Begitu ayah?"

"Apakah kamu belajar mengenai sejarah kekaisaran Rowena?"

"Iya Ayah, Madam Greta memberikanku pembelajaran yang sangat menyenangkan. Aku bisa langsung mengerti hanya dengan mendengar ia bercerita."

"Baiklah, kita akan mengundang seluruh keluarga pemimpin wilayah. Aku akan membuatkan surat untuk dikirimkan kepada mereka. Sudah lama juga aku tidak bertemu dengan para pemimpin muda wilayah-wilayah semenjak pergantian masing-masing kepala keluarga"

"Terimakasi sudah mendengarkan usulanku ayah"

Wajah Elisa tampak memerah, terlihat jelas ia menahan kemarahannya itu. Alih-alih dapat mengundang keluarganya tanpa memerlukan perijinan yang rumit. Ia malah membuka jalur bagi semua pemimpin wilayah datang ke ibukota. Tentu ini membuat ia harus bersiap-siap terutama terhadap pemimpin wilayah Marquess Ridric.

"Rowena sayang ibu dengar siang ini kamu meminta penjahit istana datang untuk membuatkan gaun musim semi..."

"Iya ibu..."

"Rowena... apakah kamu lupa ulang tahun adikmu yang ke 6 tahun akan datang dalam satu minggu, dan adikmu perlu menyiapkan gaun yang harus ia pakai pada pesta nanti Ibu harap kamu tau itu Rowena....!"

"Aku tahu ibu...., tapi ada masalah apa dengan itu ...?"

Mendengar apa yang aku katakan ia hanya terdiam dengan mata yang membelalak. Ia seakan tak percaya dengan apa yang aku katakan barusan, bahkan mendengarkanku yang berani untuk menjawab kembali dengan nada yang dingin membuatnya semakin terkejut. Tentu saja ini merupakan awal yang sangat baik untuk mulai mengatakan bahwa akulah putri yang akan menjadi penerus tahtah kekaisaran, bahwa akulah yang harus diutamakan jika aku menginginkan suatu hal.

"Ohhh... ibu apakah maksudmu jika aku meminta penjahit istana untuk membuat gaun musim semiku maka gaun ulang tahun kristina tidak akan selesai tepat waktu... oh itu akan menjadi hal yang buruk.... Bukankan begitu ayah...?"

Dengan tatapan yang menyeringai ayahku mengganguk mengikuti permainanku mungkin sudah lama ia tidak melihat permainan kata di meja makan sehingga ia setuju untuk mengambil bagian.

Wajah Elisa berubah menjadi merah mendengar apa yang aku katakan. Ia bahkan kehilangan kata-kata untuk menjawabku kembali.

"Baiklah Ibu... Jika Kristina menginginkan gaun yang dijahit oleh penjahit istana aku akan mencari seorang penjahit dari luar istana...Mungkin penjahit dari wilayah Ridric akan memiliki rancangan gaun musim semi yang bagus untuk dipakai bukankah begitu ayah...?"

"Tentu saja Rowena... Wilayah Ridric terkenal dengan musim seminya yang begitu Indah. Ayah akan meminta kepada pemimpin wilayah Ridric untuk mengirimkan penjahit terbaik di wilayahnya."

"Terimakasih ayah..."

Aku turun dan memeluknya dengan erat. Memiliki hubungan yang bagus dengan ayah merupakan hal tidak buruk untuk dilakukan ... dengan sangat mudah ia mengabulkan permintaanku. Mungkin aku akan sedikit bertindak sesuai dengan penampilannku, menjadi putri yang manja kepada ayahnya dan sedikit bertindak sesuai dengan anak berumur 7 tahun yang memiliki wajah cantik nan imut, tidak ada salahnya kan untuk mencoba demi mendapatkan apa yang aku inginkan.

Setelah selesai makan pagi aku pergi ke taman belakang istana untuk sekedar menghirup udara pagi yang indah dan melihat bunga mawar yang mulai menampakan pucuk bunganya. Tidak lama lagi akan segera mekar dan menampakkan kuntum bunga yang cantik.

Ratu Elisa POV

Elisa membanting pintu kamarnya dengan keras ia tidak menyangka Rowena putri kecil itu akan berani untuk menjawabnya bahkan merencanakan membawa penjahit dari wilayah Ridric untuk memasuki istana.

"Sungguh pengganggu kecil merepotkan. Akan sangat bagus jika aku cepat-cepat untuk membereskan mahkluk kecil itu dan memberikan posisinya kepada putriku Kristina. Bagaimana bisa anak itu sangat berani untuk menjawab kata-kataku kembali bahkan mempermainkanku dihadapan kaisar. Aku sudah meremehkannya membiarkan ia berkeliaran disampingku untuk waktu yang lama."

"Melisa.."

Melisa adalah maid pribadi Ratu Elisa yang menjadi kaki tangannya sejak berada di Wilayah Lebania. Melisa sudah mendampingi Ratu elisa sejak ia berumur 17 tahun yang dipilih Elisa karena kemampuan memanipulasi para bangsawan pada sebuah pesta. Melihat kelihaiannya itu Ratu Elisa menawarkan kepada Melisa untuk mengikutinya bekerja di kediaman Marquess Lebania dan bekerja disampingnya sebagai maid pribadi.

"Ya, Yang Mulia Ratu"

"Aku ingin kamu mengirimkan seorang mata-mata kepada penjahit Ridric selama ia ada di kekaisaran...laporkan setiap gerak gerik yang mencurigakan kepadaku"

"Apakah saya perlu mengirimkan mata-mata kepada Putri Rowena juga yang mulia?"

"Tidak...belum saatnya melakukan itu, perhatiaan baginda kaisar terhadap Rowena lebih besar daripda yang kamu tau...jika kita gegabah dalam bertindak alih-alih menguntungkan hal itu akan menjadi bumerang kepada anakku Kristina."

"Baiklah Yang Mulia Ratu, saya akan menjalankan perintah dengan baik"

Datangnya orang dari Wilayah Ridric yang mendahului Marquess Lebania membawa kewaspadaan Ratu Elisa. Bukan tidak mungkin adanya jika Rowena meminta bantuan kepada wilayah Ridric untuk membantunya dalam merencanakan rencana-rencana yang tidak dapat diprediksi. Setelah kematian Ratu Amelia pemimpin wilayah Ridric yaitu ayah Amelia sendiri jatuh sakit kerena merasa bertanggung jawab akan kematian putrinya dan tidak dapat menjaga kebahagiaan putrinya itu. Ia meninggal dengan penyesalan yang mendalam dan menurunkan wilayah kekuasan kepada adik Amelia yaitu Marquess Riant. Dengan diangkatnya Amelia sebagai Ratu Kekaisaran Eudor jalan bagi Marquess Riant untuk bertemu Putri Rowena menjadi terbatas, ia hanya mendapatkan kabar Putri Rowena dari mata-mata yang mengantarkan bunga Mawar Hitam yang selalu memantau kesehatan dan keamanan Putri Rowena. Sebagai seorang Putri Mahkota Kekaisaran Eudor pengawalan yang diberikan kepada Rowena termasuk rendah mengingat banyaknya musuh yang ia miliki termasuk musuh didalam istana, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena campur tangan Ratu Elisa yang membuat peraturan bahwa semua kedatangan dari wilayah-wilayah kekuasaan diluar ibukota kekaisaran harus melaporkan dan meminta ijin kedatangan kepada Sang Kaisar sehingga hal ini mebuat sebuah kunjungan menjadi hal yang rumit untuk dilakukan walau hanya untuk singgah dan bertemu kawan lama di ibukota kekaisaran oleh karena itu sangat jarang dapat ditemukan orang-orang yang berasal dari luar ibu kota kekaisaran.