Chereads / Struggle Towards Funny / Chapter 6 - Yanti & Jamal

Chapter 6 - Yanti & Jamal

By : @ekyMTD

Setiap mahluk yang diciptakan pasti memiliki pasangannya masing-masing, kepercayaan dari kata-kata itulah yang aku pegang teguh hingga waktunya berahir dan aku berfikir ternyata tidak semua mahluk yang diciptakan memiliki pasangannya. Hanya ada tiga kemungkinan saja, apakah pasangan milik kita telah meninggal, pasangan kita yang belum lahir atau pasangan kita telah menjadi kepunyaan orang lain.

Kisah yang seharusnya aku rahasiakan dan aku jadikan kenangan indah tersimpan dalam hati ini terpaksa harus aku ceritakan, walaupun aku tau tidak ada yang memaksaku untuk bercerita.

Di PHK dari perusahaan Batu Aspal tempat aku bekerja karena pandemi Covid-12202019. mungkin ini adalah keputusan terbaik derektur perusahaan karena aku positif TBC. dan walaupun aku juga akan meninggalkan seorang wanita yang bernama Yanti, wanita transmigrasi dari Myanmar, wanita yang tutur katanya baik dan berahlak mulia, dan wanita yang selalu minta duluan untuk di gerayangi.

perpisahan dan pertemuan terahir diatas gedung lantai 10 di iringi tangisan dan air mata Yanti dengan cairan kental yang keluar dari hidungnya membuat hatiku rasahnya ingin menonjok wajah kusam berminyak itu. Sambil menangis Yanti beranikan diri untuk memulai pembicaraan sebelum aku pergi.

"Jamal,,,aku dengar kamu terkena PHK" tanya Yanti dengan biji mata yang melotot

"Telah aku duga,,,beritanya akan cepat sampai padamu...ia,,,aku di PHK dan akan pergi dari sini" jawabku sembari meremas-remas 38Bnya

"Jamal,,,sebelum kamu pergi maukah kamu memenuhi permintaanku" tanya Yanti lagi padaku

"Tentu Yanti,,,apa itu ?" Jawabku pada Yanti

"bayarkan hutangmu pada siapa saja yang telah kau pinjami uang yah...Aku tidak mau mereka mengejarku hanya untuk meminta aku membayar hutangmu" kata yanti dengan wajah yang mulai sange

"Iya Yanti akanku bayarkan semua hutangku" ucapku mengiyakan permintaan Yanti yang mungkin menjadi permintaan terahirnya sebelum aku pergi

"Biarlah kamu pergi dan aku akan berjanji bahwa kamulah yang akan menjadi suamiku, semoga semua amal ibadahmu di terima disisinya" ucap Yanti yang sudah sange

"Mengapa kamu berjanji Yanti...?" tanyaku pada Yanti

"Agar kamu pergi dengan tenang dan tidak menghawatirkan aku disini" jawab Yanti padaku dengan menggigit bibir bawahnya denga suara yg parau

"Enta berapa lama kita akan berpisah, dan akan bertemu kembali" ucapku pada Yanti dengan menahan hasrat sange

"Akanku berikan G-string yang aku pakai ini padamu sebagai pengingatmu pada diriku" jawab Yanti sambil melepaskn g-stringnya

"Yanti tunggulah aku kembali dan kita akan bersama kembali untuk selamanya" ucapku pada Yanti dan memeluknya

Setelah memeluk Yanti, melepas hasrat kesangean, menitipkan beni baby ke rahimnya, aku melangka pergi keluar dari tempat pekerjaanku. Dan dengan modal yang tidak seberapa aku memulai bisnisku sendiri.

Perpisahan yang awalnya kita masih saling telfon-telfonan, Vidio Callan, lama kelamaan sudah mulai meredup, Whatsapp aku hari ini akan di balas bulan depannya, terkadang kalau Vidio Callan Yanti selalu berada di kamar hotel, dan sampai pada ahirnya aku menerima kabar bahwa Yanti telah hamil 8 bulan karena dibuntingi derektur perusahaan Batu Aspal tempat aku dulu bekerja.

"Yanti menjadi bini ke 6,,,Anjir bunting kok gak bilang, tau gini minggu lalu aku gak gerayangin dia pas ketemuan,,,pantas aja di tanya gemukan, jawabnya karena banyak jajan" ucapku dalam hati sambil menahan tawa dan sedih

Hanya temanku yang mengurusku ketika sakit hampir smaput karena menahan luka kecewah.

enta siapa yang mengatakan pada Yanti jika aku sakit, tiba-tiba saja dia datang dan mencoba menghiburku, akupun tersadar bahwa Yanti bukan lagi kepunyaanku tapi milik orang lain.

Sembuh dari sakit dan di ijinkan dokter untuk pulang setelah 7 bulan di RSJ, aku mencobah untuk kembali bangkit lagi dan melupakan masa lalu.

Dengan ketekunan, kerja keras dan sedikit keberuntungan ahirnya bisnis yang aku rintis berhasil dan membawahku dalam kesuksesan. Memiliki rumah mewah, kapal pesiar, motor GP milik Valentino Rossi yang di begal, serta koleksi mobil tamiya yang banyak tidak membuat aku lupa siapa diriku dulu.

Aku yang tidak perna menduga mendengar perusahaan Batu Aspal milik suami Yanti bangkrut akhirnya memutuskan untuk menolong dan membiarkan Yanti dan suaminya tinggal dirumahku.

Setiap melihat Yanti akan teringat erangan, rintihan, dan desahannya waktu bersamaku dulu.

Aku takut perasaan yang sudah lama aku lupakan akan kembali lagi, dengan cepat pula aku sadar bahwa Yanti telah bersuami. wajahnyapun sudah kusam dan dekil.

Suami Yanti yang merasa bersalah padaku memilih untuk pergi dan menitipkan Yanti padaku sampai dia kembali lagi, tapi bukan suaminya yang kembali melainkan surat yang berisi perpisahan dengan kabar bahwa suami Yanti bunuh diri dengan menjadi pelaku bom bunuh diri di bikini bottom.

1 minggu setelah kematian suami Yanti, tepat pada malam minggu Yanti yang sehabis mandi zunub menghampiriku dengan hanya menggunakan Baju Mandi dan memberanikan diri untuk memulai pembicaraan

"Jamal,,,aku minta maaf tidak menepati janjiku padamu dulu" ucap Yanti sembari mengibaskan rambut wanginya ke wajahku.

"Maaf" ucapku singkat sok cool, dan aku lanjutkan dengan menonton drakor sambil berkata

"Kau rega segenap pucuk daun teh pengharapanku, kau patahkan. Kau minta maaf"

"ia demikianlah perempuan, dia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil"

"Dan dia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain, padahal begitu besarnya"

"Lupakah kau siapakah diantara kita yang kejam"

"bukankah kau yang telah berjanji ketika aku di PHK karena pandemi Covid-12202019 akan menungguku"

"Ketika itu kau temani saya di atas gedung lantai 10, kau memberikan G-string yang sudah berlendir sebagai pengingatku padamu, kaupun berjanji menuggu kedatanganku berapapun lamanya"

"tapi kemudian kamu mala mau di buntingi dan di jadikan bini ke 6 oleh bosmu sendiri, kau berpaling memilih yang lebih kropos, kaya raya, berbangsa, beradat, berlembaga, serta keadilan social bagi seluru rakyat Indonesia, kau tau itu sila keberapa Yanti...?" Tanyaku mengetes apakah Yanti hafal Pancasila atau tidak

"Kau sendiri yang bilang padaku bahwa perkawinan itu bukan paksaan orang lain tetapi memang karena kegatalan dan keinginanmu sendiri"

"Hampir saya berubah menjadi super Saiya 4 Yanti" ucapku agar Yanti merasah kagum

"1 bulan lamanya saya diopname tergeletak ditempat tidur rumah sakit hampir smaput dan di lanjutkan 6 bulan pengobatan di RSJ karena frustasi di tinggal kawin dan sudah bunting bersama dengan orang lain, untung saja ada BPJS Yanti, jadi gratis" ucapku penuh kebanggaan

"Waktu itu kau jenguk aku dalam sakitku, menunjukan bahwa kamu tidak ada body lagi, kusam, dekil dan telah menjadi kepunyaan orang lain" ucapku sambil mengecars hp yang sudah mati.

"siapakah diantara kita yang kejam Yanti, dirimu atau daku"

"Saya kirimkan sms-sms saya telfon-telfon tapi ternyata hp saya lobet. lalu saya kirimkan surat dari kertas A4 Meratap menghinakan diri, memohon dikasihani"

"Tiba-tiba kau balas saja surat itu dengan surat tilang"

"Kau katakan bahwa kau lonte dan juga miskin, sayapun kaget dong...lalu di clossing surat balasanmu kau tuliskan hidup tidak akan beruntung kalau tidak punya uang, karena hebat saja di ranjang tidak akan membuat kamu kenyang"

"Karna itu kau pilih rela dibuntingi dan menjadi bini ke 6 agar kehidupanmu akan menggelegar, mentereng, sembriwing, cukup uang, dan berenang di kolam air mata bini-bini mudah suamimu" ucapku sembari melihat Yanti yang melepaskan baju mandinya

"Siapakah diantara kita yang kejam Yanti"

"Siapakah yang telah mengingkari janji Yanti, bahkan G-string berlendir yang kau berikan padaku agar menjadi pengingatku padamu, telah aku laminating, di bingkai dan terpajang di ruang tamu rumah ini" ucapku sambil melihat aksi eksotis tarian Yanti seperti belut kepanasan di atas lantai

"Tetapi ahirnya berhenti bekerja karena di PHK, hilang pekerjaanku dan gaji besarku, semua karena pandemi covid"

"Maafkan aku Jamal,,, apakah kau sekejam ini" ucap Yanti dengan suara parau dan mendesah

"Tidak Yanti, saya tidak kejam. Saya bukan Thanos, Med Dog, atau koruptor bangsat negeri ini" ucapku menahan hasrat

"Bukankah kau yang meminta didalam surat tilangmu supaya cinta kita itu dihilangkan dan di lupakan saja"

"Diganti dengan persahabatan yang kekal"

"Permintaan itulah yang saya pegang teguh hingga sekarang"

"Kau bukan kecintaanku kau bukan tunanganku bukan istriku, tetapi lonte gatal dan janda dari mantan bosku"

"Maka itu secara seorang sahabat, secara seorang keluarga, bahkan secara orang yang selalu membuat kamu orgasme, saya akan kembali teguh memegang janjiku dalam persahabatan itu"

"Sebagaimana teguhku dahulu memegang cintaku padamu"

"Itulah sebapnya dengan segenap ridoh hati ini, kau ku bawah tinggal dirumahku untuk menunggu kedatangan suamimu, tetapi kemudian bukan dirinya yang kembali pulang tapi surat cerai dan kabar dia telah smaput, maka itu sebagai seorang sahabat pula kau kan ku lepas pulang ke kampungmu, tanah asalmu"

"Tanah kering, yang kaya raya, yang beradat, belembaga, yang mengantarkan kita ke depan pintu gerbang kemerdekaan. undang-undang Tahun 1945 itu Yanti biar kamu tahu"

"Biar kamu tahu Yanti, pantang pisang berbuah dua kali"

"Cakeppp" ucap yanti

"Ini bukan pantun,,,aku ulangi, pantang pisang berbuah dua kali, pantang lelaki lari di kejar kunti, jikalau memang bisa diulangi, maukah dikau aku gerayangi kembali malam ini" ucapku berpuisi pada Yanti

Yanti Hanya Mengngangguk pertanda boleh.

Ahirnya malam itu ku remukan semua persendian Yanti sampai dia pingsan berkali-kali karena keseringan orgasme

Kamipun tertidur pulas malam itu, dan bangun keesokan harinya setelah mendengar tiupan sangkakala.

KAPAL SELAM