Andri tidak berbicara, dia juga tidak memperhatikan tatapan Airi di wajahnya. Tiba-tiba Airi mengulurkan tangannya untuk membantunya merapikan dasinya, "Pak Andri mau makan bersama? Belakangan ini, kabar kedatanganmu ke sini diberitakan oleh berbagai media. Harus ada yang mengikutinya. Kita harus menciptakan sesuatu yang harus dilihat istri anda. Skandal itu."
Andri sedikit mengernyit, tidak terbiasa dengan perilakunya, tetapi tidak mengatakan apapun, dan setuju dengan lamarannya. Tak heran, keesokan harinya, ia makan malam bersama Airi dan diberitakan oleh media. Isinya secara gamblang menunjukkan bahwa pernikahannya sudah di zona merah. Nyonya Pangemanan, Putri sudah lama jauh dari ibukota dan mungkin saja sudah bercerai. Sekarang dia dan sekretaris tidak jelas.
Tidak hanya Putri yang melihat berita ini, tetapi David juga melihatnya. David menelepon untuk menyatakan belasungkawa, "Bagaimana menurutmu, trik apa yang kamu pikirkan atau mainkan secara nyata?"