Dia menatapnya dengan wajah depresi, "Lisa, tapi aku ingin memprovokasimu."
Dia mengatakan ini secara langsung, dan matanya menatap lurus ke arahnya, tidak bergerak.
Elisa tersenyum, tidak berbicara, berbalik dan terus berjalan ke depan.
Angin malam bertiup, dan ada sedikit kesejukan, dan poni di dahi Elisa dengan lembut diledakkan. Dia tampak sedikit nakal secara keseluruhan, dan dia memancarkan aura yang menyegarkan.
Orang-orang yang melewatinya tidak bisa tidak melihatnya lebih banyak.
Dia lalu mengangkat matanya dan melihat ke arah Erik yang sangat tampan dan acuh tak acuh, matanya menjadi sangat terobsesi.
Mata Erik berbinar, dan kemudian dia pergi dengan cepat, yang bisa digambarkan sebagai makan sepuasnya.
Erik bahkan lebih tertekan ketika dia tidak mendapatkan jawaban Elisa. Dia buru-buru mengikutinya dan bertanya, "Lisa, kamu juga sangat cantik, dan ada banyak orang yang mengejarmu."