"Aku ..." Elisa berhenti berbicara, dia ingin menolak kebaikannya.
Dia benar-benar tidak ingin berurusan dengannya kecuali untuk pekerjaan. Dia adalah biang keladi semua yang terjadi hari ini.
Erik memandangnya dengan ragu-ragu, matnya menyipit, wajahnya yang abnormal terpapar lapisan cahaya lembut : "Lisa, aku tahu di mana supermarket, aku akan membawamu sebentar."
Elisa juga bingung. Apa yang dia bicarakan ? Dia hanya bisa diam.
Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat. Sekarang sudah pukul sembilan lebih.
Dia mengirim pesan ke Ramsey, memberitahu Ramsey untuk tidak datang menjemputnya. Ramsey juga merasa lega begitu awal.
Berita itu dikirim dengan cepat, dan Ramsey kembali dengan cepat, memintanya untuk berhati-hati, dan dia harus meneleponnya jika ada hubungannya.
Elisa tersenyum penuh arti, menjawab dengan kata-kata yang bagus, dan kemudian menambahkan ekspresi nakal.