Mengambil nafas dalam-dalam, kepalanya perlahan terangkat. Melihat matanya, menatap matanya yang suram, dia perlahan meludahkan, "Jika kita melakukannya, bisakah kamu melepaskanku?"
Suaranya terdengar sangat dingin, seperti gemerisik salju yang jatuh di dunia putih, dan juga ada sedikit rasa dingin di matanya yang cerah. Kevin menatapnya dengan tenang, mencibir di sudut bibirnya, "Apakah ini persyaratan untuk negosiasi denganku?"
Ada jeda dalam perkataannya, satu tangan yang terkurung di pinggangnya, wajahnya yang tampan tertunduk, dan dia menggigit bibirnya, kepalanya perlahan mulai terangkat, dan suaranya dingin, "Devi, saat ini kualifikasimu tidak cukup!"
Tubuh Devi menjadi kaku, dan nyala api kemarahan tercermin di matanya, dia menggerakkan tangannya yang dipenjara, mengangkat tinjunya dan segera memukulnya. "Anak nakal, bajingan mati! Kevin, kenapa kamu tidak mati saja!"
