Maya memandang Krisna Wibowo dan sedikit mengangkat sudut mulutnya, "Tuan Krisna, aku yakin kamu sudah jelas tentang apa yang kami maksud. Aku tidak akan mengirimmu pergi."
Krisna Wibowo melihat ke arah sepasang lesung pipi di sudut mulutnya, hatinya sedikit sakit, "Maya, aku sudah bertahun-tahun tidak mencarimu. Ini kelalaianku sebagai ayah. Wajar jika kamu tidak memaafkanku. Namun, aku akan mencoba yang terbaik. Aku sangat ingin mengenali putriku." Setelah berbicara, dia bangkit dari sofa," Kamu rawatlah lukamu, paman dan bibi, selamat tinggal. "
Jimmy Halim dan Siska Wijaya memperhatikan dia kembali, sampai dia menghilang, pasangan itu mendesah berbarengan dalam napas lega. Siska Wijaya mengalihkan pandangannya, dan sedikit kesedihan melintas di matanya, "Akan sangat bagus jika dia menemukannya dua puluh lima tahun yang lalu." Jika pria ini datang ke Kiki dua puluh lima tahun yang lalu, tragedy itu tidak akan terjadi pada putri mereka.
