"Ohok! Ohok!"
Maya mengangkat tangannya dan membanting udara di depannya beberapa kali. Namun, aroma buah manis sepertinya tumbuh di tubuhnya, dan itu tetap ada apa pun yang terjadi.
Abi Putra sangat kaget dengan kejadian didepan matanya, wajahnya yang tampan penuh dengan keraguan, "Apa yang kamu lakukan?" Maya menyeka wajahnya dengan kuat dengan punggung tangannya, mengusap matanya lagi, wajahnya memucat, dengan cemas. "Tidak! Sepertinya disemprotkan ke mata! Di mana kamar mandi ? aku inginmencuci mataku!"
Abi Putra tidak memahaminya sama sekali, tetapi wajahnya tidak begitu baik, hatinya sedikit tertarik, dan dia tanpa sadar mengangkat jarinya ke arah toilet. Maya tidak banyak bicara, mendorongnya pergi, dan berlari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa.
Bang!
Pintu kamar mandi ditutup dengan keras.