Arman wajahnya suram dan menakutkan, dan matanya yang gelap mengandung kecemasan yang tak ada habisnya.
"Maaf, Dokter Harry, ada yang harus saya lakukan hari ini, jadi saya minta izin ..., tapi saya meminta Elvira untuk menjaga Kirana." Tepat ketika Harry akan putus asa, orang di sisi lain telepon memberinya harapan lagi.
"Elvira? Apa kau membicarakan tentang perawat Elvira yang baru masuk rumah sakit untuk magang?" Tanya Harry cepat.
"Ya, itu dia."
"Oke, kalau begitu." Harry segera menutup telepon dan memutar nomor Elvira secara langsung.
Telepon dihubungi, tetapi tidak ada yang terhubung. Harry benar-benar cemas kali ini, keringat dingin tak terkendali di dahinya.
"Cepat jawab teleponnya, cepat jawab teleponnya!" Harry terus bergumam, mondar-mandir dengan sangat cemas. Ponsel selalu sibuk, tidak ada yang terhubung, dan suasananya semakin serius.