Alex masih menatap pintu kamar mandi. Ia akan menunggu istrinya kembali. Alex memilih meredupkan beberapa lampu dan menyalakan lampu tidur. Bukan hanya itu, Alex menyalakan aroma diffuser untuk ruangan mereka. Aroma lemon yang lembut dan enak dihirup menjadi pilihannya.
Alex melihat pintu kamar mandi lagi, ia berpikir pasti istrinya sedang merasakan debaran yang hebat. Alex membuka laci nakas lalu ia mengambil lilin dan menyalakannya di beberapa sudut. Suasana kamar jadi lebih tenang dan nyaman.
Alex mematikan lampu tidur dan hanya membiarkan sinar lilin menerangi kamar mereka. Alex tersenyum. Ia pun memakai parfumnya membiarkan tubuhnya menjadi lebih wangi dengan aroma musk yang menantang. Alex semakin tak sabar ingin memangsa istrinya sendiri dalam pergulatan cinta yang panas.
Angel merasa ada yang aneh. Dari bawah celah pintu kamar mandi ia melihat kamar yang redup. Angel merasa berdebar. Jantungnya kembali tak normal.
