Chereads / BROKEN MARRIAGE / Chapter 18 - Ciuman Lembut

Chapter 18 - Ciuman Lembut

Alex masih memeluk erat tubuh Angel dan tiba-tiba saja terdengar suara yang membuat Angel tertawa lepas.

"Hahaha, kamu masih lapar? Astaga pacar macam apa aku ini memberikan sarapan yang sangat sedikit."

Alex tertawa. "Perut tidak tahu malu." Angel langsung tertawa mendengar ucapan kekasihnya.

"Kamu duduk dulu. Atau mandi dulu? Tapi aku tidak ada pakaian besar. Eh tunggu, ada pakaian almarhum Papa yang masih aku simpan. Tunggu sebentar ya," ucap Angel lalu ia menuju kamarnya dan mencari pakaian favorit sang Ayah yang dulu sering digunakan ayahnya.

"Nah masih ada. Papa … biar Alex memakainya dulu ya," ucap Angel pelan lalu ia keluar dari kamarnya sambil membawakan satu set pakaian milik ayahnya dan tak lupa Angel juga membawakan handuk untuk Alex.

"Ini, pakai saja dulu, daripada tidak ada gantinya," ucap Angel sambil memberikannya.

"Tubuh Papa kamu kecil juga ya berarti dulu," ucap Alex sambil melihat pakaiannya.

"Iya, Papa suka sekali olahraga, makanya tubuhnya bagus."

"Ya sudah aku pinjam dulu ya."

"Iya, kamu pakai saja. Aku akan menyiapkan makanan lagi untuk kamu."

"Hmmm, terima kasih pacar." Angel tertawa lalu ia menuju dapur dan menyiapkan kembali masakan untuk Alex.

"Buat apa ya hari ini? Sup saja sepertinya enak," ucapnya sambil mengeluarkan bahan-bahan makanannya.

Alex membersihkan diri dan ia memakai pakaian calon mertuanya. Sangat pas sekali di tubuh Alex. Alex tersenyum lalu ia keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang begitu segar sekali.

Alex mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Ia keluar dan mencari keberadaan sosok Angel yang sudah membuatnya rindu. Masakan Angel membuat Alex terus merasakan lapar. Alex sangat suka sekali.

"Masak apa si? Aromanya benar-benar bikin aku lapar."

"Masak sup. Kamu suka?"

"Suka …" jawab Alex lalu ia mencium leher jenjang Angel dengan mesra.

"Alex geli hahaha."

"Habis kamu cantik."

"Gombal. Tunggu di depan saja. Nanti kamu bau masakan lagi. Bajunya pas?"

"Hmmm pas, aku lagi mau manja sama kamu." Alex semakin mengeratkan pelukannya dan aroma wangi tubuh Angel membuat dirinya merasa nyaman sekali.

"Aleeeexxxx …"

"Ok," jawab Alex yang langsung melepaskan pelukannya lalu ia mengambil minuman dari dalam lemari pendingin.

"Apa kamu mau jus?"

"Boleh. Kamu mau ayam goreng nggak?"

"Boleh kalau tidak merepotkan kamu."

"Tidak apa-apa. Anggap saja hari ini hari perayaan kita lagi."

Alex tertawa lalu ia mencium puncak kepala Angel lalu keluar dari dapur sebelum sang Nyonya besar mengamuk.

Alex menunggu Angel di ruang makan dan ia mengeluarkan ponselnya. Berhubung masih libur tidak ada salahnya jika ia mengajak kekasihnya untuk jalan-jalan saja. Alex akan mencari tempat ke mana ia akan membawa Angel pergi nanti. Tempat yang bisa membuat Angel bahagia.

Angel keluar sambil membawa satu mangkuk besar sup panas buatannya lalu ia meletakannya di atas meja makan.

"Kamu nggak mau dibantu?"

"Tidak usah, sudah matang kok. Aku ambil ayamnya dulu." Alex mengangguk lalu Angel kembali masuk ke dalam dapur. Ia mengambil nasi yang sudah ia masak dan mengambil ayam goreng yang sudah matang juga. Angel membawanya ke ruang makan.

Alex yang melihat kekasihnya kerepotan langsung membantunya.

"Terima kasih."

"Aku yang seharusnya berterima kasih sama kamu. Ada aku di rumah kamu jadi menyusahkan kamu."

"Tidak kok. Aku senang melakukannya."

"Mau jalan-jalan nggak habis ini?"

"Ke mana?"

"Terserah kamu mau ke mana. Apa kita pergi ke puncak saja?"

"Puncak? Boleh juga."

"Ya sudah nanti kita ke sana setelah ini."

"Iya, tapi aku mandi dulu."

"Iya sayang. Nggak usah mandi juga nggak apa-apa."

"Hahaha. Bau, nanti orang-orang yang melewati aku kebauan."

Alex tertawa lalu ia mulai menikmati masakan buatan kekasihnya yang memang benar-benar pintar memasak. Sangat enak sekali masakan ini. Walau hanya masakan sederhana tapi rasanya yang membuat Alex jadi istimewa.

"Aku sudah kenyang, kamu habiskan ya. Nanti biar aku saja yang membereskannya. Aku mandi dulu sebentar."

"Iya sayang," ucap Alex sambil tersenyum.

Angel langsung menuju kamarnya. Hal pertama yang dilakukannya adalah mencari pakaian untuknya. Ia bingung akan menggunakan pakaian apa untuk pergi ke puncak nanti.

Alex menghabiskan semua yang di masak oleh Angel. Ia merapihkan semua piring kotornya dan Alex bahkan mencuci piring dan gelas-gelas kotornya. Pikir Alex, Angel sudah membuatkan masakan untuknya pasti itu sudah membuatnya lelah dan tidak ada salahnya jika ia membantu mencuci piring dan gelas kotornya. Paling-paling juga Angel mengoceh sedikit saja.

Angel langsung keluar dari dalam kamar saat ia sudah rapih dan terlihat cantik dengan riasan natural yang melekat di wajah cantiknya. Angel mengernyit saat melihat Alex tidak ada di ruang televisi atau pun di ruang makan.

"Di mana Alex?" gumam Angel lalu ia mendengar suara air dari dapur. Angel melangkahkan kakinya lalu ia melihat Alex yang sedang mencuci piring. Kedua mata Angel membulat lalu ia mendekati kekasihnya dengan perasaan yang tak enak.

"Alex, kok kamu cuci si? Kan aku bilang nggak usah dicuci!"

"Hanya sedikit kok. Lagi pula kamu sudah memasak untuk aku juga. Apa salahnya kalau aku membantunya."

"Baiklah, terserah kamu saja. Aku sedang tidak ingin marah-marah hari ini."

"Kamu semakin cantik saja," goda Alex sambil mengeringkan tangannya. Alex langsung menarik pinggang Angel hingga membuat tubuh mereka saling bersentuhan.

Jantung Angel langsung berdegup dengan kecang dan Alex menatap lekat kekasihnya itu. Mata Angel sangat indah sekali untuk dilihat.

"Apa aku boleh mencium bibirmu?"

Nafas Angel semakin memburu. Wajahnya sudah merona merah dan Angel menganggukan kepalanya.

Alex tersenyum senang saat mendapatkan ijin dari kekasihnya. Tak mau berlama-lama, Alex langsung mencium lembut bibir Angel.

Angel memejamkan kedua matanya dan ia membiarkan bibirnya disentuh oleh kekasihnya. Tidak ada pergerakan apa-apa dari bibir mereka berdua. Alex hanya sedikit menekannya dan perlahan-lahan mencoba memakan lembut bibir mungil Angel.

Angel membuka sedikit mulutnya dan membiarkan Alex memasuki mulutnya lebih dalam lagi. Angel mulai mengalungkan kedua tangannya ke belakang leher Alex dan mereka berdua larut dalam sentuhan bibir yang begitu mendalam. Lembut dan terasa begitu hangat, Alex benar-benar membuat Angel bisa ketagihan dengan ciuman ini. Ciuman ini begitu hangat dan begitu memikat. Angel tak bisa menolaknya karena ia juga ingin merasakan cinta dari kekasihnya ini. Perlakuan lembut Alex membuat Angel jadi semakin memperdalam lagi tekanan bibirnya.

Alex melepaskan kecupan bibirnya dan mereka berdua saling memburu nafas yang hampir saja habis. Alex juga membersihkan sisa saliva di bibir Angel dengan ibu jarinya lalu mereka berdua saling tersenyum bersama. Angel langsung memeluk erat tubuh Alex. Merasakan hangatnya cinta yang diberikan Alex untuknya.

Bersambung