Angela dan Alex kini berada di salah satu restoran cepat saji. Mereka berdua nampak menikmatinya dan Angel terlihat sangat lapar sekali.
"Makannya pelan-pelan. Itu ada saus di bibir kamu."
Bukannya mengambil tisu, Angel malah menjulurkan lidahnya dan membersihkan sudut bibirnya. Alex tertawa sambil menggelengkan kepalanya lalu Alex mengambilkan tisu dan membersihkan sisa makanan yang ada di mulut Angel.
Angel menatap Alex. Ia sebenarnya sengaja melakukan hal itu. Karena menurut Angel, seorang lelaki hanya mencari wanita sempurna dan cantik. Kalau cara makan seperti ini juga jadi masalah maka Angel memilih untuk menjauh saja. Angel bisa melihat posisi. Ia akan bertingkah sopan jika berada di depan orang-orang penting dan ia akan bersikap seperti anak kecil jika berada di dekat teman-temannya. Dan sikap manja Angel selalu saja membuat para lelaki jadi gemas dengan dirinya.
"Terima kasih," ucap Angel dan Alex mengangguk.
"Apa kamu mau tambah lagi?"
"Tidak, aku sudah kenyang Lex. Ini burgernya besar sekali, seperti di acara Asian Food di televisi saja. Aku sering menontonnya dan semua masakan yang dibuatnya itu membuatku semakin cepat lapar," ucap Angela dan Alex tertawa.
"Iya kamu benar dan cara masaknya juga mudah. Aku sering juga menontonnya dan mencoba untuk memasaknya. Rasanya tidak terlaku buruk juga."
"Jadi kamu bisa masak?"
"Hmmm tentu saja. Nanti kapan-kapan aku akan memasak untuk kamu."
"Boleh, aku jadi penasaran sama masakan kamu."
Setelah menghabiskan makanan yang mereka pesan. Alex dan Angel menutuskan untuk pulang dan baru saja mereka keluar dari Restoran cepat saji itu, Angel melihat seseorang yang sepertinya mirip dengan mantan kekasihnya.
"Leo? Bukannya dia ada di penjara?" tanya Angel saat mereka masih berada di dalam perjalanan pulang.
"Seharusnya si di penjara. Mungkin kamu salah."
"Entahlah, atau hanya mirip saja."
"Apa kau masih mencintainya?"
DEG!!!
"Aku sudah tidak ada rasa sama sekali dengannya. Aku hanya takut nanti dia akan datang ke apartemenku dan apa yang harus aku lakukan jika dia melukai aku lagi nanti? Bahkan luka cengkraman ini masih membekas ditanganku. Aku tidak tahu apa yang merasukinya sampai ia rela berbuat kejam seperti itu!"
Alex diam... Tetapi otaknya bekerja, memikirkan setiap perkataan yang terlontarkan dari mulut Angela. Benar kata Angela. Bahkan seorang security pun bisa di bayar olehnya dan Leo bisa dengan bebas keluar masuk apartemen dengan leluasa tanpa ada jejak.
"Pindahlah, di samping apartemenku ada satu yang kosong. Kamu bisa tinggal di sana jika mau. Aku akan mengurusnya. Itu kalau kamu mau. Kau bisa menyewakan apartemenmu ke orang lain kalau memang tidak mau di jual."
"Aku akan memikirkannya nanti. Lagi pula apa bedanya aku di tempat yang sekarang dengan di tempat kamu nantinya? Kalau dia sudah punya pikiran jahat, sudah pasti berbagai cara akan dilakukannya nanti. Alex, kamu tahu soal ini, kelak jika suatu saat aku mati ditangannya. Berjanjilah jika kamu akan mencarinya dan menuntut semua perbuatan yang dilakukannya."
"Kenapa kamu bicara seperti itu?"
"Hanya berjaga-jaga saja Lex."
"Ok, aku janji akan berusaha melindungi kamu dari dia dan aku akan mencari tahu apa si brengsek itu sudah bebas atau belum. Jika sudah aku akan mencari cara untuk menuntut orang yang sudah membebaskannya, pasti uang. Karena aku yakin dengan uang semua bisa berjalan dengan lancar."
"Tetapi saran aku kamu tetap harus pindah. Tapi kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa. Aku akan coba bicara dengan semua security di apartemen kamu dan aku akan bicara dengan pihak pengelola juga. Pokoknya semuanya akan aku bayar mereka demi menjaga keamanan kamu."
"Baiklah. Kita lihat saja perkembangannya bagaimana nanti."
"Oh ya satu lagi. Kalau kamu pulang malam. Kamu hubungi aku ya. Biar kamu tidak pulang sendirian. Aku akan mengantar kamu nanti."
"Tidak perlu Lex. Kamu juga pasti kan sibuk. Aku masih bisa pulang sendiri juga kok. Kamu tenang saja, aku wanita yang kuat."
"Hmmm... Baiklah, aku ada ide. Bagaimana kalau kamu aku ajarin ilmu bela diri. Ya aku tidak terlalu hebat juga si. Tapi yang penting tahu dasar-dasarnya. Demi melindungi diri kamu sendiri."
"Nah kalau itu boleh. Itu ide bagus."
"Ya sudah, kalau gitu mulai besok kita latihan ya. Sepulangnya kamu saja dari kerjaan jam berapa. Nanti aku kirim alamatnya kalau memang kamu tidak mau aku jemput."
"Boleh, aku dari kantor jam enam biasanya. Jadi kita bisa bertemu di lokasi sekitar jam tujuh. Bagaimana?"
"Ok... Sudah sampai juga. Kamu istirahat ya. Ini kunci mobilnya. Terima kasih sudah mau menghabiskan waktu bersama denganku hari ini."
Angel tersenyum sambil mengangguk dan senyuman ini yang membuat Alex jadi selalu rindu. Wanita yang memiliki hidung runcing ini selalu saja mencuri perhatian Alex. Gaya casual yang apa adanya itu juga menjadi daya tarik sendiri untuk Alex. Tak harus selalu feminim dengan dress seksi. Wanita juga bisa cantik walau hanya mengenakan jeans dan t'shirt saja. Itu yang Alex lihat hari ini. Tampilan sederhana yang bisa membuat dirinya jatuh cinta dengan Angel. Gadis yang cantik dan apa adanya ini mampu meluluhkan hati Alex dalam sekejap.
"Hati-hati ya. Terima kasih juga untuk hari ini karena sudah menghibur wanita yang sedang patah hati," ucap Angel dan mereka berdua tertawa bersama.
"Masuklah. Aku akan pergi setelah melihat kamu masuk."
Angela tersenyum sambil mengangguk. "Bye... Sampai junpa besok," ucap Angela sambil melambaikan tangannya dan perlahan-lahan ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam apartemennya. Beberapa kali Angel membalikan tubuhnya lalu tersenyum kembali melihat Alex yang masih berdiri menunggunya dan Angel kembali melambaikan tangannya sampai Alex terus menarik sudut bibirnya terus menerus.
"Wanita yang lucu. Aku suka... Semoga kamu bisa menerima cintaku suatu saat nanti. Saat ini mari kita saling mengenal dulu," ucap Alex pelan lalu ia pergi meninggalkan apartemen Angel saat sosok yang membuat dirinya terus tersenyum itu tak terlihat lagi.
Angel membuka pintu apartemennya dan ia melihat sekelilingnya lalu sejenak ia mengingat kejadian yang menakutkan itu. Angel mencoba membuyarkan lamunannya.
"Sepertinya memang harus pindah. Tapi nanti dulu deh, lihat dulu seperti apa apartemen Alex. Kalau dekat dengannya nanti aku tidak bisa melirik laki-laki lain dong," gerutu Angel sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Dasar otak nakal," ucap Angel lagi sambil mengetuk kepalanya sendiri. Ia pun memutuskan untuk membersihkan diri lebih dulu. Tubuhnya sudah terasa sangat lengket dan sangat gatal sekali. Hari ini begitu menyenangkan sekali. Angel sangat bersyukur bisa bertemu orang baik seperti Alex.
Setelah selesai membersihkan diri. Angel mengambil ponselnya dan ia melihat ada satu pesan masuk dari Alex.
[Selamat istirahat. Sampai jumpa besok malam. Aku akan menunggu kamu besok.]
Angel tersenyum lalu ia membalasnya.
[Selamat malam juga. Selamat istirahat untuk kamu yang jauh di sana.]
Angel tersenyum, ia memakai pakaiannya lalu langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur kesayangannya. Angel memeluk boneka kesayangannya lalu ia memejamkan kedua matanya. Ia sudah tidak sabar ingin menikmati mimpi indah malam ini.
Bersambung