(Warning, ada adegan 17 tahun ke atas)
Makin malam suara makin ramai, beberapa kali terdengar suara ledakan dan bau hangus. Sampai akhirnya pagi pun menjelang, aku sudah bangun menyiapkan seluruh keperluan majikanku. Ketika dia bangun tak ada keterkejutan lagi dalam dirinya. Dia sudah biasa dilayani olehku.
Setelah dia mandi, dalam keadaan telanjang, aku memberikan handuk untuknya, ketika masuk ke tenda pakaiannya yang baru sudah tersedia, dia pun memakai pakaian. Di luar tercium bau harum masakan, orang-orang terlihat lesu dan kurang tidur, tapi tidak ada yang berbicara satu sama lainnya. Aku sudah membuatkan teh untuk tuanku. Dia kini duduk di bangku menatap semuanya dengan heran termasuk asistennya.
"Kenapa wajah kalian seperti itu ?" tanyanya.
"Tehnya tuan ?" kataku, memberikan secangkir teh.
"Terima kasih !" ucapnya, aku mengangguk.