RAHASIA OMA, DAN MASA LALU
Akhirnya pesta pernikahan pun dilaksanakan, setelah paginya akad nikah. Malam ini dekorasinya sangat bagus, kami para pendamping perempuan di berikan gaun khusus. Semua tampak cantik sekali. Aku diajak Dina ke kamar sang pengantin wanita siapa lagi kalau bukan Rena.
"Astaga Ren! lo cantik sekali bagai putri bangsawan !" puji Dina. Aku pun mengangguk setuju.
"Ana terima kasih atas semuanya !" ucapnya, menangis haru, aku memeluknya.
"Ayolah, jangan pikirkan itu !" kataku, aku memberikan tisu untuk menghapus air mata. Rena pun mengangguk.
"Kita akan selalu berteman selamanya !" ujar Dina, aku mengangguk. Kami pun kembali berpelukan.
"Maaf, pestanya akan dimulai !" ada seseorang menyela kami, dan kami berdua berpamitan pergi.
Kami sudah di tempat pesta, para tamu sudah banyak yang hadir, aku menatap dekorasinya yang sudah bagus dan megah, tapi ada sesuatu yang kurang sepertinya. Aku menggerakan tanganku dan kemudian tersenyum.