Keesokan harinya aku bangun tidur, lagi-lagi Eliza sudah terlebih dulu bahkan sudah rapi, aku melirik jam tanganku baru jam tujuh pagi.
"Kamu, selalu bangun pagi ?" tanyaku kepada Eliza.
"Emang kenapa ?" dengan gaya cuek biasanya.
"Ah, engga! oh iya jadwal kita hari ini apa ya ?" tanyaku lagi.
"Tuh, ada selebarannya !" dia menunjuk sebuah kertas terletak di meja.
"Eh iya lupa !" jawabku, aku mengambil kertas, syukurlah semua di mulai pukul sembilan. Aku pun mandi dan berganti baju.