Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 5 - 5. the Duchess and the mistress

Chapter 5 - 5. the Duchess and the mistress

5. Para istri Duke

"Apa yang anda rencanakan nyonya brigta? "

Nyonya alicia yang duduk bersama nyonya brigta menikmati afternoon tea di ruang baca gedung timur, mulai menanyakan masalah Duke yang hilang ingatan.

" Nyonya alicia, kita harus menyingkirkan Duchess, Posisi kita saat ini berbahaya. "

"Duchess sedang merencanakan sesuatu, kondisi ini menguntungkan nya. Tuan Duke tidak mengunjungi kita sekalipun sejak beliau hilang ingatan. "

Wajah kedua wanita itu terlihat sangat cemas. Mereka yang biasanya saling membenci, saat ini merasakan kecemasan yang sama. Kecemasan yang membuat mereka berdua saling terhubung dan berbicara satu sama lain.

Sebagai wanita simpanan, jika Duke kehilangan minat untuk mereka, sangat mudah untuk dibuang dari kediaman Duke. Sekarang sudah tidak ada ingatan tentang mereka, Duchess semakin memegang kendali untuk menyingkirkan mereka.

" Duchess mengurung kita di gedung timur ketika Duke sakit. Sepertinya Duchess memanfaatkan keadaan untuk memenangkan hati Duke. "

Nyonya alicia meletakkan cangkir tehnya sambil menahan emosinya.

"Nyonya alicia, Duchess harus diberikan pelajaran agar tidak mengganggu kita. "

Senyuman licik menghiasi wajah brigta.

Keduanya saling merundingkan rencana untuk menyelamatkan posisi mereka dikediaman Duke.

" Brigta! Alicia! Lama tidak melihat wajah kalian. "

Kedua wanita yang sedang menikmati afternoon tea itu terkejut melihat sumber suara yang memanggil mereka. Seketika wajah mereka menegang karena menahan amarah, brigta mulai membuka suara.

" Selamat siang Duchess, saya tidak tahu anda menyapa kami hanya dengan nama saja, sepertinya etika bangsawan anda telah dilupakan ya. "

Duchess anna hanya tersenyum sinis menanggapi perkataan brigta.

" Saya tidak melihat ada yang salah dengan sapaan saya brigta. "

Brigta yang sudah tidak dapat menahan emosinya, akhirnya bangkit dari tempat duduknya.

" Saya juga merupakan istri Duke dan nyonya dikediaman ini. Harusnya anda memanggil saya nyonya brigta, beraninya anda memanggil nama saya saja. "

" Benar sekali Duchess, saya juga nyonya dirumah ini. Walaupun seperti ini, kami adalah kesayangan tuan Duke, tidak seperti anda yang hanya memiliki gelar Duchess sebagai nyonya rumah!!! "

"Hah! Lucu sekali, etika bangsawan hanya dipakai dihadapan para bangsawan! Untuk dua orang wanita rendahan seperti kalian yang tidak memiliki gelar bangsawan saya harus memanggil gelar apa?"

"...... "

" Kalian berdua hanya pelacur yang menggoyang kan tubuh diatas ranjang Duke. Nyonya rumah katamu? Sejak kapan kalian menjadi nyonya dirumah ini? "

"Kau!!!! "

Brigta mengayunkan tangannya untuk menampar Duchess anna, tetapi dengan cepat Ksatria pengawal Duchess menangkis tangannya.

" Lihatlah! Bahkan tanganmu saja tidak dapat menyentuh ku! Nyo... Nya.... Brigta. Hahaha"

Dengan sengaja Duchess menambah kan gelar nyonya didalam pangilannya untuk menyinggung brigta.

" Apa mau anda kesini Duchess? "

Alicia mulai bertanya kepada Duchess, wajahnya masih tidak nyaman karena penghinaan yang baru diterimanya.

" Aku hanya ingin melihat keadaan kalian untuk terakhir kalinya disini. "

" Apa maksud anda Duchess!!!? "

Brigta dan Alicia membelalakan matanya.

" Maksudku kalian tahu sendiri, tidak kah kalian melihat situasi saat ini. Duke tidak menginginkan kalian lagi, jadi seharusnya kalian tahu apa yang akan terjadi selanjutnya bukan? "

Alicia memegang cangkir minumannya dan melemparkannya ke lantai. Seketika bunyi pecahan cangkir itu terdengar di seluruh ruangan. Kemarahan yang tidak dapat dipendam lagi oleh mereka.

Duchess Anna merasa puas melihat pemandangan diruangan itu.

' akhirnya kalian merasakan penderitaan'

' akhirnya kalian tahu rasanya tersingkirkan'

' akhirnya kalian tahu rasanya tidak dicintai'

Kepuasan yang tiada tara, begitu lama Duchess anna memimpikan hal ini. Selama ini Duchess telah menjadi nyonya boneka dirumah ini, dimana kedudukan istri simpanan lebih tinggi darinya. Setiap kali Duchess menghadapi masalah karena istri simpanan Duke, Duchess tidak dapat berbuat apapun, karena Duke selalu berpihak kepada simpanannya. Memperlakukan istri simpanan seperti permata, kebencian yang Duchess anna tumpuk selama puluhan tahun memuncak, lega rasanya bisa memberikan neraka kepada kedua simpanan Duke.

"Aku tidak akan berhenti sampai disini! "

Duchess mulai melanjutkan perkataannya.

" Akan kupastikan kedua anak kalian tidak dapat menduduki gelar Duke! "

" Apa maksudmu Duchess?!!! "

Kedua wanita itu siap menyerang Duchess anna, karena telah memprediksi kan hal ini. Duchess telah membawa beberapa Ksatria kediaman Duke bersamanya. Dengan cepat Ksatria Duchess menghalangi tindakan kedua istri simpanan Duke.

*************

" Nona silvia!!!! Tolong selamatkan nyonya!!! "

Pelayanan kediaman timur Duke dengan panik memanggil silvia yang bersantai membaca buku diberanda kamarnya.

" Ada apa dengan ibu? "

Silvia yang terkejut melihat ekspresi pelayannya, dengan cepat menutup bukunya dan berlari mengikuti pelayannya.

" Diruang baca nyonya sedang dipukul oleh Duchess. "

" Apa!!! Ibu dipukul? "

Silvia berlari ke ruang baca, seketika wajahnya pucat pasi melihat pemandangan didalam ruangan itu. Ibunya dan ibu kakaknya terduduk dilantai dengan rambut yang berantakan, Ksatria kediaman Duke memegangi kedua tangan ibunya dan wajah ibunya yang terlihat memar karena tamparan Duchess.

Silvia menangis dan memanggil ibunya. Pemandangan yang tidak pernah dia lihat selama ini terjadi didepan matanya.

" Ibu!!! "

" Silvia!! "

Alicia melihat anaknya yang menangis, membuat dirinya semakin marah. Namun dia tidak dapat melakukan apa-apa.

" Wah.. Lihat siapa ini yang kemari? Bukankah ini tuan putri Silvia kesayangan Duke? "

Duchess menatap Silvia dengan senyuman kejam. Silvia yang melihat sifat Duchess yang berubah, membuatnya ketakutan dan tidak dapat menghentikan tangisannya.

"Hng... Hng... Jangan pukul ibu saya lagi Duchess... Kumohon... Jgn... "

"Silvia van trochel... Marga trochel tidak pantas untuk mu. Seindah apapun nama dan panggilanmu, anak haram tetap anak haram. "

"....... "

Silvia masih bergetar ketakutan, tidak satupun kata yang terucap dari bibir nya.

" Ayah kesayanganmu telah melupakanmu Silvia, apa yang akan kau lakukan? Cobalah menangis lagi untuk memenagkan rasa ibanya Silvia. "

"Ma... Maafkan saya Duchess, tolong jangan pukul ibu saya lagi. "

"Fufufu anak malang yang lahir dari rahim yang kotor. "

Silvia bersimpuh dan memegang kaki Duchess anna, tidak ingin Duchess memukul ibunya lagi. Dengan kekuatannya yang kecil Silvia memeluk kaki Duchess erat-erat. Namun semuanya tidak dihiraukan oleh Duchess, dengan kasar Duchess menendang kakinya untuk melepaskan pelukan Silvia.

" Jangan sakiti Silvia, jangan lupa Duchess! Silvia anakku mengalir darah Duke didalam tubuhnya! Anakku mengalir darah bangsawan!! Kau tidak akan lepas jika menyakiti nya! "

Duchess menghela nafas panjang dan melirik sebentar kearah Silvia, setelah beberapa saat Duchess meningalkan mereka semua diruangan itu.

Silvia memeluk erat ibunya dan menangis dengan keras.

" Sialan wanita itu, akan kubunuh!!! "

Brigta memaki dengan kesal.

" Dia telah menyakiti kita dan anakku, kita harus menyusun rencana secepatnya nyonya brigta. "

" Baiklah. "

Alicia mengelus pipi Silvia dan menghapus Air matanya.

" Silvia, cari ayahmu. Jangan sampai kita kehilangan perhatiannya. "

" Ta... Tapi ayah kehilangan ingatannya. Apakah aku bisa menemuinya? "

" Jangan takut, kamu adalah Silvia van trochel. Kalian berhubungan darah, pasti tidak ada yang dapat menghetikanmu untuk mengunjungi Duke. "

**************

"Apa??? Pertengkaran di gedung timur? "

Venus yang mendapat berita dari kepala pelayanan bahwa istri Duke bertengkar membuatnya terkejut.

" Duke, Duchess sepertinya memukul istri-istri simpanan anda. "

"Haaaah... Lagi-lagi bermasalah, kenapa harus tinggal dirumah yang sama?"

" Itu... "

" Sudahlah Albert, memang salah Duke yg dulu. Harusnya tidak membawa wanita simpanan ke rumah ini. Bagaimana keadaan nyonya brigta dan Alicia? "

" Mereka masih dirawat oleh dokter yang mulia Duke, luka diwajah mereka cukup serius. "

'Ternyata Duchess sudah tidak tahan dengan mereka'

Venus berpikir untuk mengerti Duchess yang selama ini tersiksa oleh kelakuan Duke. Tapi jika istri simpanan Duke jadi korban kekerasan yang menimbulkan luka serius ini juga berbahaya.

'harusnya Duke tua ini yang salah'

Duke piero selama ini seenaknya membawa wanita simpanan ke kediamannya. Membuat mereka tinggal bersama istrinya dan membuat Duchess menderita. Aku harus segera mengeluarkan wanita simpanan itu dari kediaman Duke.

Tok tok...

Suara pintu kantor Duke diketuk dan sosok perempuan muda masuk kedalam ruangan Duke.

" Ayah"

' anak ini memanggil ku ayah, ah... Satu-satunya anak perempuan Duke'

" Kau pasti Silvia kan? "

"A.. Ayah betul-betul hilang ingatan? Hikss.. "

Silvia menangis dan berlari menghampiri Duke, wajahnya yang polos penuh dengan air mata. Venus yang melihat anak yang tidak berdosa ini menderita akibat perbuatan orang tuanya, membuatnya sedih. Anak ini melihat ibunya dipukul, walaupun dia anak wanita simpanan, tetapi anak ini anak darah daging Duke piero yang tidak memiliki kesalahan apapun.

Venus memeluk Silvia dengan erat dan mencoba menenangkannya.

" Maafkan ayah, ayah telah banyak berbuat salah. "

Walaupun itu bukan tubuh Venus, entah kenapa Venus merasa harus meminta maaf menggantikan duke. Karena ayahnya seluruh keluarga Duke hidup dalam neraka.

" Ayah harus cepat sembuh, ingatlah Silvia lagi. "

" Iya, akan ayah usahakan. "

'Silvia, ayahmu telah mati'

" Ayah tolong bantu ibu, ibu luka parah ayah.... "

" Maaf Silvia, karena kesalahan ayah di masa lalu. Ayah akan mencoba menyelesaikan semua masalah ini. "

"Ayah janji? "

"Iya"

Setelah berbagi cerita dengan Silvia anak bungsu Duke, Venus merasa sedikit lega. Anak bungsu Duke memiliki sifat polos dan baik. Venus mengerti kenapa Duke sangan menyayangi anak perempuan nya. Rambut hitamnya yang berkilau, matanya yang besar dan bulat membuatnya terlihat sangat cantik dan lucu.

Setelah Silvia lelah berbincang dan tertidur, Ksatria memindahkannya ke kamarnya.

Venus yang duduk diruang kerja segera memerintahkan Albert.

" Albert masalah rumah kediaman diluar wilayah, apakah sudah diurus? "

"Saya telah mempersiapkan dua mansion mewah beserta pelayan dikediaman yang disediakan Duke. "

" Berikan juga masing-masing wanita itu toko yang kumiliki untuk kehidupan mereka. Toko kain dan toko perhiasan"

" Baiklah tuan Duke. "

' sekarang semua telah diatur, tinggal cara mengeluarkan kedua wanita simpanan ini yang harus aku pikirkan lagi'