"Ternyata dia sudah tahu soal keberadaan Anna. Tadi siang saat makan, dia membahas soal kau dan Anna. Mungkin dia sudah mendapat bocoran."
"Aku tak peduli dia tahu dari mana. Yang penting dia sudah setuju, biar aku bisa secepat mungkin melamar Anna."
Terdengar tawa Andrew sangat renyah. "Sekarang kamu sudah tenang, kan. Aku doakan semoga semuanya lancar."
Tommy terkekeh. "Amin. Terima kasih, Andrew."
Tut! Tut!
Saking bahagia mendengar hal itu, Tommy segera meletakkan ponselnya secara asal kemudian menghambur ke kamar mandi. Dilihatnya bathtube yang sedang terisi dengan air panas dan Anna sedang memasang lilin dengan tubuh yang kini membelakanginya.
Perlahan Tommy mulai bergerak mendekati Anna kemudian memeluknya dari belakang.
Anna terkejut. Tapi bukannya marah, ia malah membalikkan tubuh dan menatap Tommy. "Sudah selesai?"