Sherly pun menarik file berwarna biru itu. Ia melirik sesaat ke wajah Andrew kemudian membukanya.
Zet!
Mata Sherly yang tadinya masih sedikit berair, kini kembali semakin berair karena melihat tulisan besar dan tebal, yang tertera di atas lembaran putih.
Andrew yang melihat ekspresi Sherly pun hanya bisa menunduk sesaat seakan bisa ikut merasakan apa yang dirasakan sahabatnya itu.
Tak ingin wanita itu semakin terlarut dengan hal yang sebenarnya dia hindari, Andrew langsung berkata, "Aku sendiri kaget saat dia menunjukkan dokumen ini."
Saat itulah Sherly berkedip hingga airmatanya menetes. Ia menatal Andrew dengan ekspresi tidak percaya. "Katakan padaku kalau ini bohong, Andrew. Ini bohong, kan?"
Andrew tak menjawab. Ia hanya bisa diam seakan ikut merasakan keadaan yang dialami Sherly saat ini.