Denny berdiri. Ia mendekati jendela dan membelakangi Sherly. "Mungkin sebaiknya kau pulang saja." Ia menghadapi Sherly. "Lagi pula uang yang dia berikan itu sudah cukup banyak."
Sherly menggeleng. "Aku tidak mau, Denny. Aku belum mau behenti sampai sakit hatiku pada Andin akan terbalaskan. Aku harus membuatnya jatuh miskin."
Denny berdecak. "Itu tidak mungkin, Sherly. Sampai kapan kau akan mengurasnya pun dia tetap tidak akan miskin selama Malik ada di belakangnya."
"Pokoknya aku tidak akan berhenti sampai aku puas. Lagi pula Tommy sudah marah padaku, jadi sebaiknya aku teruskan saja permainan ini."
"Sampai kapan?" Denny berkacak pinggang, "Sampai Tommy memilih wanita lain karena kau meninggalkannya, begitu?"