Jovita beranjak dari pangkuan Rendra, tapi lelaki itu tidak mengijinkannya. Ia malah semakin merapatkan tubuh mereka hingga dada Jovita membuncah saat menempel di dadanya. "Kau mau ke mana? Sekarang kau jelaskan padaku, kenapa kau menjadi muncikari? Apa kau tidak puas denganku, hah?"
Tanpa menunggu balasan Jovita, Rendra segera menunduk dan menempelkan bibirnya di dadanya. Hampir sebulan tidak bertemu membuat Rendra menahan gairah dalam tubuhnya hingga berhari-hari. Dan sekarang karena melihat tubuh Jovita begitu seksi, gairahnya pun tergugah dan ingin melakukannya.
Tapi jika sebelumnya ia melakukan hal itu dengan Jovita secara lembut dan penuh perasaan, kali ini ia mencium dada Jovita begitu kasar hingga wanita itu kesakitan.
"Lepaskan aku. Kau menyakitiku, Rendra!" Jovita menjauhinya, tapi tangan Rendra segera menangkap tangannya hingga ia kembali terduduk di pangkuannya.