Alda terdiam lama di balik telepon.
"Halo, Ma?" panggil Andin.
"Iya, Sayang."
"Tolong jawab jujur, apa benar Mama dan papa datang ke sini tanpa sepengetahuanku?"
"Iya. Maaf, Andin. Bukannya mama tidak ingin jujur, tapi ini semua permintaan papa. Dia tidak ingin kau tahu kami ada di sana."
Andin terkejut. "Kenapa begitu? Lalu kenapa Mama dan papa tidak menemuiku sebelum pulang? Kalau Chelsea tidak mengatakannya, aku bahkan tidak tahu kalau Mama dan papa datang ke sini."
"Maafkan kami, Sayang. Awalnya memang papa ingin mengajak mama liburan di sana. Tapi ...," Alda menghentikan perkataannya sebelum akhirnya melontarkan pertanyaan, "Apa ada sesuatu yang ingin kah sampaikan pada mama?"
Andin mengerutkan alis karena bingung. "Maksud, Mama?"
"Apa benar kamu sedang hamil?"
Zet!
Andin terkejut. "Dari mana Mama tahu?" Andin bertanya-tanya, "Apa Chelsea yang mengatakannya?"