Setelah lelaki itu pergi, Ferry kembali melanjutkan tugasnya. Ia tidak sendirian, ada beberapa karyawan Alda yang ditugaskan untuk membantunya.
Karena hari semakin siang, Ferry menyuruh orang-orang itu untuk berhenti. "Kita makan siang dulu. Nanti setelah itu kita akan melanjutkan lagi."
"Baik, Pak."
Mereka pun bergegas menuju mobil. Namun saat Ferry berjalan memasuki bangku kemudi, tiba-tiba sosok Rendra mendekatinya.
"Papa!"
Suara teriakan Rendra menghentikan langkah Ferry. Dengan senyum samar pun ia menatap Rendra.
"Papa sedang apa? Apa yang Papa bagikan itu?" Rendra menatap lembaran yang ada di tangan Ferry.
Ferry tersenyum. "Oh, ini. Papa ingin membantu tante Alda. Anaknya yang hilang belasan tahun dikabarkan ada di kota ini." Ia memberikan satu lembar kepada Rendra.
Rendra membaca semua tulisan yang ada di lembaran itu. "Berarti anaknya perempuan dan usianya lebih muda dari Andin, ya?"
"Iya, Nak. Papa juga baru tahu kalau anak itu ada di sini."