Ferry dan Alda pun tiba di sebuah apartemen elit yang menjulang tinggi. Karena tidak punya kendaraan pribadi, mereka naik taksi dari hotel menuju apartemen Andin.
"Mewah sekali. Kau yakin ini alamatnya?" tanya Alda saat keluar dari taksi bersama Ferry. Mereka sama-sama menatap gedung tinggi tersebut.
"Menurut alamat yang diberikan Tommy sih ini. Atau aku telepon saja Tommy lagi untuk memastikannya?"
"Tidak usah. Kita coba masuk saja dulu. Kalau memang Andin bilang Chelsea di dalam, berarti anak itu ada di gedung ini."
Ferry dan Alda pun masuk ke dalam apartemen mewah itu. Dalam hati Ferry terheran-terheran, meskipun ia tahu gaji Andin besar. Tapi kalau dilihat dari tempat tinggal saja itu sudah pasti menguras kantong. "Apa gajinya cukup untuk biaya sehari-hari jika tinggal di tempat mewah seperti ini?" pikir Ferry.