Tommy tertawa. "Jadi kau sama sekali belum pernah dipeluk oleh lelaki?"
"Mungkin pernah. Tapi aku tidak ingat."
"Mungkin?" Tommy terkikik dan menunduk.
"Iya. Kan kau bertanya kalau aku belum pernah dipeluk oleh lelaki. Jadi aku bilang mungkin, karena mungkin waktu kecil papaku pernah memelukku."
Tommy ingin tertawa, tapi suara gadis itu yang begitu dekat membuat Tommy bisa menebak di mana bibir Anna. Dengan suara parau ia pun bertanya, "Berarti aku orang pertama yang memelukmu?"
Seandainya bukan Tommy, mungkin Anna tidak akan mau dipeluk oleh pria itu. Tapi karena yang memeluknya saat ini adalah pria yang ia sukai, Anna malah semakin mengeratkan pelukannya dan mencari posisi nyaman.
"Ya. Kau lelaki pertama." Anna masih memejamkan mata dalam kegelapan seolah-olah menikmati pelukan itu. Tak bisa dipungkiri, Anna memang memanfaatkan kesempatan itu karena pria se tampan dan semaskulin Tommy mau memeluknya.