Ferry mengeratkan pelukannya. "Sekarang tenangkan dirimu."
Alda tahu ia terlalu senang akibat apa yang ia temukan kemarin. Namun, saking senangnya ia bahkan tidak menjelaskan secara jelas kepada Ferry. Alda tahu kalau laki-laki itu tidak percaya padanya. Dan untuk membuat agar pria itu percaya, ia menceritakannya pada Ferry.
"Sebenarnya sejak kau bilang gadis itu bernama Anna, hatiku seakan tersentuh. Bukan karena namanya sama, tapi aku yakin kalau dia adalah putriku."
Ferry menyimak sambil menatap Alda.
"Mamaku selalu mengajarkan kejujuran padaku. Itu berarti selama ini beliau telah mengajarkan hal yang sama kepada cucunya. Bukannya aku menilai sebagian orang tidak jujur. Tapi berdasarkan sikap dan nama yang kau sebutkan, aku yakin kalau dia adalah Anna putriku."
Ferry tersenyum sayang. "Terus?"
