"Aku terlambat," kata Tommy dalam hati.
Ingin sekali ia mengungkapkan maskud dan tujuannya untuk bertemu Andin, tapi hatinya seakan tak rela. Ia tak ingin merusak hubungan keluarga yang terjalin cukup baik hanya karena masalah mereka. Lagi pula, toh sekarang ia tak ada komunikasi lagi dengan Andin dan sebisa mungkin akan menghindari wanita itu. Seandainya tidak mengingat hubungan antara kedua orang tua mereka yang begitu akrab, Tommy pasti sudah melaporkan Andin atas tuduhan penculikan anak. Dan jika bukan karena ingin mencari tahu keberadaan istrinya, Tommy tidak akan mau menemui Andin atau mencari wanita itu.
"Aku juga tidak tahu kalau dia ada di sini. Saking sibuknya aku sudah tak pernah lagi komunikasi dengannya."
Saat itulah Alda muncul sambil membawa nampan berisi tiga gelas cangkir, serta satu wadah besar yang senada dengan cangkir yang berisi kopi. Ia menuduk dan mengarahkan cangkirnya pada Tommy dan Ferry. "Silahkan kopinya," kata Alda.
Tommy tersenyum. "Terima kasih."