Ferry tersenyum. "Kenapa, memangnya karyawanmu tidak ada yang jujur?" ledeknya.
Alda terkekeh. "Kan aku bilang kalau semuanya. Berarti ada, tapi sebagian." Ia menatap layar ponselnya. "Aku penasaran, apa benar pulsanya hanya lima puluh ribu?" Dengan jari-jari yang lentik ia mengecek saldo pulsanya di ponsel. "Ternyata benar. Coba kau lihat."
Ferry menatap layar ponsel yang diperlihatkan Alda. "Untung dia jujur. Aku juga tadi saking cepat-cepat tidak mengeceknya dulu."
Alda mengusap punggung Ferry. "Untung saja kamu isinya di konter itu, coba saja kau isi di konter lain. Aku ragu jika mereka akan mengembalikan uangnya. Ngomong-ngomong kapan kau mau menemuinya?"
"Kita tunggu Andin dulu. Kan masih ada yang harus kita bicarakan dengannya."
Alda terlihat gelisah. "Sebaiknya kamu pergi saja. Takutnya dia sudah mau pulang atau berganti shift. Yang ada kamu tidak bisa bertemu dengannya lagi."