Denny menatap Tommy. "Aku hanya ingin menagih janjinya padaku."
Tommy menatap sinis. "Tapi kau tahu kan dia punya suami. Seandainya posisinya terbalik, aku yang mengejar-ngejar istrimu dan mengajaknya menikah, apa kau marah atau tidak?" Denny hanya diam. "Aku masih memberikanmu kesempatan untuk minta maaf. Kalau soal biaya kerugian yang kau sebutkan, aku akan menggantinya."
Saat itulah Denny menatap Tommy dengan tatapan tajam. "Aku tidak menginginkan uang. Aku menginginkan istrimu. Dia sudah berjanji padaku akan menikah denganku dan itulah yang kuinginkan. Tak peduli dia masih bersamamu, yang jelas aku harus menikahinya. Jika kau setuju, kau harus menceraikannya. Tapi kalau tidak, mau tidak mau kau harus mengikhlaskannya."
"Kau gila!" pekik Tommy, "Dia itu istriku dan sampai kapanpun akan menjadi istriku."
Denny sama sekali tak peduli. "Kalau begitu sebaiknya kau pergi saja. Percuma kau mencegahku, karena aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya."