"Tentu saja. Jika tujuanmu menemuinya untuk menyelesaikan masalah ini, aku tidak akan keberatan. Asalkan aku tidak mau kau sampai tergoda lagi padanya."
Tommy memeluk Sherly. "Justru itu aku ingin menemuinya dalam waktu dekat ini dan berharap bisa mendapatinya sedang bersama Malik. Dengan begitu, aku bisa bebas dari tuduhannya. Menurut Andrew itu adalah anaknya Malik. Dan dia pun tidak mau kalau nanti Andin memanfaatkan anak itu untuk mengambil keuntungan dariku."
Sherly mengeratkan pelukannya. Ada rasa lega dalam dirinya karena mereka sama-sama berkata jujur. "Kalau begitu kapan kau berangkat?"
"Lebih cepat lebih baik sebelum Malik kembali ke Sulawesi."
"Benar. Kalau begitu aku ijinkan kau pergi besok, biar kau cepat kembali."
Tommy tersenyum sayang. "Kalau begitu aku keluar sebentar ya untuk beli tiket. Apa kau mau ikut?"
Sherly menggeleng. "Aku di rumah saja. Aku akan menyiapkan keperluanmu untuk dibawa."
Tommy mengecup dahi Sherly. "Aku cinta kamu."
"Aku juga."
***