"Baiklah. Kalau begitu nanti aku yang akan mengatakannya pada Sherly biar dia yang akan menceraikanmu."
Kepala Tommy rasanya mau pecah. Ia mengusap wajah dengan kasar. "Kumohon, Andin. Aku akan bertanggung jawab asal jangan menyuruhku untuk menikahimu. Apapun akan kuberikan, akan kulakukan, asalkan jangan membuat rumah tanggaku berantakan. Itu saja."
"Hmmm, baiklah. Kalau begitu akan kupikirkan lagi apa yang akan kuminta."
Tommy meremas setir mobil. "Kenapa tidak sekarang saja kau pikirkan?"
"Oke, oke. Kalau begitu aku hanya ingin minta waktu darimu. Aku ingin setiap hari kau datang padaku. Aku tidak mau tahu kau sedang bersamanya atau tidak, yang jelas setiap hari kau harus menyempatkan waktu bersamaku meski hanya satu-dua jam."
Tommy membuang napas panjang. "Baiklah, tapi dengan catatan kau tidak boleh menghubungiku. Aku sendiri yang akan memilih waktu kapan aku suka."
"Oke, tapi setidaknya kabari aku sejam sebelum bertemu. Takutnya aku tidak ada di saat kau datang."