Setelah sarapan dan mengantarkan Andin ke lokasi, Tommy kini pulang ke rumahnya. Karena hari sudah mendekati siang, ia merasa gerah dan ingin mandi.
"Selamat datang, Tuan," sapa si bibi, "Apa Tuan mau dibuatkan sesuatu?"
Tommy tersenyum ramah. Sikapnya pun seperti biasanya. Si bibi menjadi bingung, karena pria itu menunjukkan ekpresi bahwa dirinya baik-baik saja. "Aku ingin minum susu, Bi. Badanku lemas. Sepertinya karena terkena hujan semalam."
"Baik, Tuan. Oh, iya, Pak Andrew tidur di sini semalam. Beliau menunggu Anda, tapi karena tadi pagi saat ke lokasi Anda belum tiba. Beliau berpesan jika bertemu Anda, tolong sampaikan bahwa beliau mencari Anda."
Tommy tersenyum. "Baik, Bi. Nanti aku akan menghubunginya."
"Susunya mau ditaru di mana, Tuan?"
"Antar ke kamarku saja."
"Baik. Akan segera bibi buatkan."
Tommy tersenyum, lalu segera menaiki tangga. Ketika membuka pintu kamar, saat itulah bayang-sayang Sherly kembali dalam ingatannya.