Mel aku minta maaf, semua ku lakukan demi mama,
Aku masih mencintaimu " ucap Erik
" Kalau masih mencintaiku kenapa kamu berkhianat mas, kamu lihat mas lima tahun pernikahan kita lima tahun pula aku dimaki mama dan semua keluarga mu aku kuat dan terima mas, tapi kali ini aku nyerah mas "
Mela sudah bosan menangis, tidak akan ditunjukkan nya lagi kelemahan nya dihadapan laki laki yang ia cintai itu.
"Maafkan aku,aku masih butuh kamu mel "
Erik mencoba mendekati Mela, namun tangan nya cepat cepat ditepis oleh sang istri.
"Jadi ini Alasan kenapa sikap Mu berubah akhir akhir ini mas? Saat wanita jalang itu hadir ditengah pernikahan kita mas "
" Jaga mulut mu Mela,, dia wanita terhormat berpendidikan "
Teriak Erik dengan amarah yang sudah memuncak mendengar Maya disebut jalang oleh Mela.
Mela kaget, dia dibentak oleh suaminya sendiri demi membela wanita yang sudah merusak pernikahan mereka.
" Lantas aku harus memanggil nya apa, wanita yang sudah merebut suamiku, yang telah menghancurkan rumah tangga ku, bidadari???? Dia tak pantas mas.."
Ucap Mela tak goyah walaupun sudah dibentak suaminya, dia harus belajar kuat demi harga dirinya.
Dia harus bisa melawan, sudah cukup lima tahun dia jadi istri penurut.
" Panggilan yang cocok untuk wanita yang merebut suami orang itu pelakor..... "
Plaakkk Sebuah tamparan mendarat dengan mulus dipipi lembutnya.
Mela mengabaikan pipinya yang memerah karena tamparan dari Erik, untuk pertama kalinya Mela mendapatkan tamparan dari suami yang ia hormati selama ini.
" Dia memberi ku anak, sedangkan kamu..... " Ucap Erik emosi menunjuk Mela. Erik tidak ingin ibu dari anak nya di caci oleh Mela.
" Aku apa mas, aku mandul gitu , aku tak menyangka mas akhirnya aku bisa mendengar sendiri kata itu dari mulut mu mas, rupanya mulut mu bisa berkata kotor juga mas, selama ini kata kata itu aku dengar dari mulut keluarga mu rupanya kami dan mereka semua sama,aku memang wanita mandul mas" Mela tak dapat lagi menahan air mata dan akhir nya tumpah juga.
Erik berdiri dan mengacak rambut nya, dia belum siap kalau kehilangan Mela, bagaimana nanty keadaan rumah kalau tidak ada Mela yang mengatur, apa lagi sekarang ditambah kehadiran anak dan istri mudanya,
Tidak akan tega dia dan mama nya menyuruh Maya yang mengerjakan semua pekerjaan nya, sedangkan Mbak inah hanya khusus memasak disuruh mamanya.
Lagian Maya tidak akan mau disuruh mengerjakan semua pekerjaan yang biasa dikerjakan Mela.
Erik juga masih mencintai Mela. Lima tahun bersama bukan waktu yang singkat.
" Mama dan keluarga yang menjodohkan kami, aku tidak tahu, mama menyukai Maya karena dia dulu mantan ku dan sekarang menjadi wanita karir yang sukses,
Aku menerima perjodohan itu dengan syarat aku tidak akan melepaskan kamu Mela "
" Hahaha itu sama saja kamu mulai melepaskan ku mas "
" tidak Mela aku tidak akan melepaskan mu, walaupun kamu tidak bisa memberikan aku anak lima tahun pernikahan kita aku sudah sangat mencintai mu Mel, "
Erik mulai takut kehilangan Mela, selama ini dia fikir Mela tidak akan pernah melawan ucapan nya,
Selama ini dia fikir Mela Sangat mencintai Erik dan tidak akan bisa hidup tanpa Erik.
" Aku tau aku cacat, tapi setidaknya kamu bilang mas dari awal kalau kamu sangat menginginkan anak itu, dulu begitu manis mas mulut mu menerima kekurangan ku.
Aku mau kita cerai mas... "
" Kamu gila ya, aku tidak akan menceraikan kamu, kamu tau kan kamu cinta sama aku, kamu mau jadi apa kalau cerai dengan aku, mau tinggal dimana kamu , sebelum bicara itu mikir dulu kamu aku juga masih mencintai kamu mel"
Bukan ini yang diharapkan Erik, bukan cerai.
" Kita akan besarkan Malik sama sama, kamu tau kan Maya wanita karir siapa yang akan mengurus anak kita nanti Mel, Malik itu juga anak kamu mel " ucap Erik mengusap pipi Mela.
" Maaf mas, tepatnya dia anak mu, bukan anakku, aku tidak ada melahirkan nya" ucap Mela tegas
" Aku mohon mel, terima mereka aku akan berlaku adil Mel "
" Adil kata mu mas, selingkuh saja sudah tak adil apa lagi ini "
" Aku berjanji aku tidak akan menyakiti mu, aku tidak akan melepaskan mu aku sangat mencintaimu "
" Tapi aku sudah tersakiti mas "
" Maafkan aku mell...."
" Aku butuh waktu mas, biarkan aku sendiri dulu ".
" Baiklah kalau gitu, nanty kita bicara lagi ya "
Dengan berat hati Erik meninggalkan kamar Mela,
Di ruang tamu keluarga nya msih berkumpul dengan keluarga Maya,
***
Pagi nya dimeja makan semua sudah berkumpul disana, tanpa terkecuali papa dan mama Maya yakni mertua Erik,.
Dengan sekuat hati Mela berjalan menghampiri meja makan tersebut, setelah dari subuh dia berkutat menolong mbak Inah mengurusi rumah.
Dia ingin memperlihatkan betapa kuat dan tegar nya dia saat ini, Mela bukan wanita lemah seperti tanggapan keluarga mertua nya.
Erik tampak terlihat bahagia dapat mainan baru, dari tadi dia tidak henti hentinya menciumi anak nya didepan Mela.
Dia tidak menyadari kehadiran Mela disamping nya,
Mela harus mempersiapkan hati yang kuat, belum lagi pujian - pujian yang dilontarkan mertuanya untuk Maya,
Mela hanya bisa diam dan pasrah.
" Baru satu hari saja mereka disini kamu sudah tidak bisa berlaku adil mas apa lagi selama nya apa hati ku akan kuat menerima ini demuay mas" gumam Mela dalam hati
Tanpa ada bicara Mela memakan sarapannya, toh ngomong pun percuma. Semua tidak ada yang menganggap kehadiran nya...
Selesai sarapan Mela mulai sibuk kembali mengurusi rumah, anggota rumah bertambah empat orang, papa dan mama Maya akan tinggal disini selama seminggu, belum lagi kebutuhan Maya dan anaknya.
Mela hanya mampu menangis diam - membayangkan hidupnya saat ini..
Saat lagi asik mencuci pakaian semua orang rumah, Maya menghampiri Mela.
" Mbak kain aku nyuci nya pisah ya, nanti kena luntur, apa lagi pakaian mahal "
" Kamu cuci saja sendiri emang kamu fikir aku disini pembantu mu , " ucap Mela santai.
" Heh mbak harus nya kamu sadar diri dong mbak siapa kamu disini, masih untung mama dan papa mas Erik gak ngusir kamu dari sini, masih dikasih tempat tinggal dan makan, kalau gak mau jadi apa hidup kamu selanjutnya mbak " ucap Maya ketus.
" Hahaha gak salah dengar ya, yang harus nya sadar diri itu kamu, sudah menghancurkan pernikahan orang, merebut laki orang lagi,, punya hati gak ???" Sinis Mela tanpa melihat lawan bicaranya.
" Berani kamu ya, dasar wanita mandul , udah mandul belagu lagi " ucap Maya ketus
" Saya mandul tapi setidaknya saya terhormat, tidak menyakiti perasaan wanita, "
Mela harus kuat melawan madunya, dia tidak ingin terlihat lemah selamanya.
" Awas kamu y mbak aku bilangin mas Erik biar tau rasa kamu "
Maya mulai kesal melihat istri sah suami nya itu.
" Bilangin aja toh aku gak takut, laki - laki yang hanya berani berlindung dibawah ketek mama nya "
Ucap Mela menantang...
Maya berlalu sambil menghentak - hentakkan kaki nya dilantai, dia kesal wanita itu tidak takut kepadanya...
# bersambung.
Bagaimana kelanjutan nya ya....