Chapter 12 - Parah

Di Arena Latihan ini, terdapat kursi untuk penonton, salah satunya tiga kursi teratas untuk sang juara, maupun kursi untuk penonton VIP yang terbuat dari emas itu, untuk penonton biasa disediakan di bagian kursi paling belakang yang tepat di atas untuk menonton, dibanding VIP yang berada di depan, dan pastinya membuat terlihat jelas.

Miya, Vio dan Aurel duduk di kursi kedua dan bukan milik VIP, masing-masing kursi berisi lima belas buah, dan yang terdepan juga sama ada lima belas buah yang terbuat dari emas. Nah, kalau para penantang yang lain, seperti orang yang bernama Keith, Nigel dan yang lainnya berada di paling depan dan duduk dengan sikap sama, melipat kedua tangannya di dada mereka, sembari dengan serius menatap ke Arena tempatku bertarung dengan Sura.

Wajah mereka tampak seram-seram, kecuali Keith yang biasa saja, dan orang bernama Laugh itu, meskipun dia cewek kelihatannya berbahaya.

*

Nishimiya Haruto

Job: Not Have

Vs

Sura Spear

Job: Spearman

*

Di Arena Latihan sebentar lagi akan menjadi medan pertarungan antara Haruto dengan Sura, mereka dengan serius menatap lawannya masing-masing. Ditengah pijakan arena itu, seseorang diutus sebagai pengamat latihan, ia bernama Borne yang sama-sama jadi penantang untuk melawan Haruto nantinya.

"Kalian sudah bersedia?" tanya Borne dengan melirik-lirik Haruto dan Sura.

(Kenapa ada wasit juga di Arena Latihan ini?) [Haruto]

"Nampaknya kamu ini berbahaya Haruto?"

"Heh, tidak juga, lagipula demi mendapatkan kembali keinginanku, akan aku selesaikan syarat aneh ini secepatnya!"

"Baguslah, kalau kau akan serius menghadapiku."

Haruto dan juga Sura saling mengangguk sebagai tanda jika mereka siap bertarung, Borne mundur dengan mantap, ia bersandar di depan pintu masuk-keluar arena tempat ini yang sudah tertutup, bersama dengan Kakek Xi yang sedang menikmati secangkir teh hangat.

"Kau mau teh?" tanya Kakek Xi sembari menawarkan teh ke Borne yang sedang bersandar berlipat tangan di dada itu.

"Ah tidak, aku tidak sedang haus."

"Kalau tidak mau ya sudah, sruputt(meminum)"

(Orang bernama Haruto itu, apakah dia akan menjadi lawan yang menarik nantinya?) [Borne]

Di kursi penonton Keith, Nigel, Laugh saling bercengkrama satu sama lain, membahas siapa pria pemilik Light Saber bernama Nishimiya Haruto itu. Keith menjelaskannya dengan pendek dan singkat, Nigel dan juga Laugh bersamaan mengangguk.

"Begitu ya, seorang yang datang dari dunia lain." [Nigel]

"Fufufuu begitu ya, menarik." [Laugh]

"Aku juga ingin melihat seberapa hebatnya Haruto ini." [Keith]

Mereka yang berpijak di Arena Latihan untuk bertarung ini, saling melepaskan kuda-kuda satu sama lain, Haruto melakukan sikap biasa saja, sembari memegangi Light Saber dengan kedua tangannya, Sura melakukan sikap seperti Spearman pada umumnya, memegangi tombaknya dengan gaya menyerang dan bertahan.

(Sialan Sura ini, auranya terlihat berbeda.) [Haruto]

(Pria ini, kenapa dia dari tadi tidak menyerangku, cih apa boleh buat, akan kuserang dia dahulu!) [Sura]

Sura melakukan gebrekan pertama, ia mendorong perut Haruto dengan tombaknya, untungnya Haruto menyadari gerak-gerik Sura, dan menahan serangan Sura dengan pedangnya. Haruto membalas dengan mengarahkan Light Saber, dan mengeluarkan Light Wave, Sura nyaris saja terkena serangan itu telak, meski serangan itu terkena sedikit di bahu bagian kiri dengan pakaian baju zirah yang ia kenakan.

Sesudah melihat lentingan Sura, Haruto tidak berdiam diri ia melepaskan Ray Light dengan memancarkan tembakan cahaya, Sura terkena laser itu, dan membuatnya menahan kesakitan karena serangan Haruto telak ke dirinya. Haruto melakukan serangan lagi, ia melepaskan Light Wave dengan arah horizontal, Sura berhasil menghindarinya dengan gesit.

Meskipun Haruto merasa dirinya unggul, ternyata itu salah, sesudah Sura berhasil mengambil jarak untuk menyerang Haruto, ia menusukan tombak itu di tanah Arena ini, sebagai cara penahan untuk serangan lompatan dia, Sura berhasil melakukan serangan yang tak terduga dan memukul Haruto dengan tombak usai melompat tadi, ia berhasil memukul perut Haruto. Haruto membalasnya dengan serangan vertikal, dan menebas baju zirah Sura, ia kemudian menendang dan menjauh sebagai penjagaan jarak dari serangan Sura nantinya.

Begitu sengit pertarungan ini, Sura tiba saja mengdash maju dengan cepat dan melakukan penyisiran tombak dari serangan bawah lanjut ke atas, dan menyisir Haruto sampai membuatnya terbang ke udara, tak sampai begitu, Sura melanjutkan serangan pukulan tombak dan membuat Haruto jatuh terjerembab ke tanah.

"Heh, rasakan ini, Spear Jab!"

Sura menusukkan tombaknya maju dengan super cepat, sehingga serangan ini adalah beruntun, Haruto tak sempat mengelak karena saat ia bangun, sudah disambut serangan beruntun itu, ia menahan sakit dan perih, membuat lecet serta berdarah di tubuh bagian depannya. Setelah melakukan serangan beruntun itu, Sura menendang Haruto hingga membuatnya terpental lagi, Sura maju dan menyisir Haruto lagi, dan lagi-lagi Haruto terus menerus melayang di udara, dan dengan sambutan kejam, tertusuk dengan Spear Jab lagi. Haruto tertahan di udara karena tusukan beruntun Sura, yang membuat Haruto merasa terkunci, ia tidak dapat mengelak dan hanya bisa pasrah akan lukanya yang semakin menjadi-jadi.

Haruto kembali terpental lagi dan menabrak dinding Arena Latihan yang terbuat dari perak, sehingga saat membentur, kepalanya langsung berdarah. Tubuh Haruto juga berkedut hebat, karena serangan Sura yang barusan itu.

Miya yang melihat pertarungan Haruto dan Sura, merasa iba, ia berteriak dan menyuruh Haruto untuk bangkit. Vio yang melihat kakaknya melakukan itu, menutup mulut Miya, dan menyuruh kakaknya untuk diam, Vio percaya jika Haruto bisa melakukannya dan menyelesaikan pertarungannya melawan Sura.

"Cih apaan dia tidak menarik!" [Nigel]

"Kukira dia adalah pria yang hebat, ternyata tidak ... fufufuhahaha!" [Laugh]

(Mereka bahkan menetertawakan Haruto, apakah memang Sura sekuat ini? bukankah dia terlihat kejam.) [Miya]

"Jika kalian menetertawakan lawanmu, sebaiknya mengintropeksi dirimu dahulu, sebelum lanjut mengejeknya." [Torne]

"Huh, apaan kau ini, dia itu mana hebatnya! lihatlah bahkan dia tertusuk berkali-kali oleh Spear Jab Sura!" [Nigel]

"Sura Spearman yang kejam diantara party nya, ia selalu tidak mengasihani dan memberi ampun semua lawannya, pria itu tidak akan mungkin menang melawan Sura." [Laugh]

"Itu pendapat kalian, tapi tidak denganku, pria itu memiliki keberuntungan yang sangat tinggi, toh dia memiliki pedang legendaris Light Saber, entah kenapa, nantinya ia dapat menidurkan atau menghapuskan DemonLord, hanya saja ini menurutku saja, bagaimana dengan kalian?" [Keith]

"Keith memang selalu begitu, hahaha." [Laugh]

"Kau selalu saja memuji orang, entah itu kawan maupun lawan, ya Keith memang begitu, hebatnya Keith!" [Nigel]

Borne melihat seluruh pertarungan tadi, ia membatin, terkadang melirik Kakek Xi yang tersenyum puas seperti bangsawan licik nan hina.

(Anak itu kewalahan menghadapi Sura yang dijuluki Iblis Pembunuh dari party nya, jika dia bertarung, rasa simpatinya tidak ada sama sekali, anak itu tidak akan mendapat kesempatan menyerang Sura kembali, huh memang licik cara main kakek tua ini.) [Borne]

Meskipun Haruto mencoba untuk keluar dari ancaman tombak Sura, tetap saja dia selalu gagal, lukanya makin banyak, bahkan darahnya berhamburan keluar seperti air mancur, ia mulai kesulitan mengatur nafasnya, darah yang tidak mau berhenti dan dipaksa untuk terus keluar dengan mata tombak milik Sura, tenaganya makin melemah, Life Point miliknya sudah sepenuhnya habis, sehingga menyisakan tenaga dan nyawa Haruto sendiri.

"Bagaimanapun juga kau hanyalah cecunguk lemah yang beruntung saja!"

Sura meremehkan Haruto, pemandangan kejam ini sangat layak untuk dihentikan, Borne maju dengan cepat dan merentangakan tangannya untuk memisahkan Sura yang saat itu hendak menusuk perut Haruto.

"Sudahi saja kekejamanmu ini Iblis!" seru Borne dengan nada serius.

"Kenapa kau menghentikanku sialan!"

"Kau sangat kejam, lihatlah anak ini sudah kehilangan seluruh Life Pointnya, yang berarti taruhan dia sekarang adalah nyawa!"

"Aku tidak peduli dengan itu semua, lagipula ini adalah perintah dari Kakek Xi, aku hanya menurutinya saja!"

Kakek Xi yang saat itu meneguk seluruh tehnya, membentak dan memarahi Borne. Borne hanya bisa terdiam meski dia tidak tega melihat Haruto yang jatuh ke tanah dengan genangan darah merah, sekujur tubuhnya kesakitan, melebihi sakit saat melawan Wolfhun.

(Kemungkinan tulang yang patah dari Haruto tidak hanya berjumlah satu saja, sebab tombak Sura berhasil menusuk seluruh tubuh Haruto, dari wajah, perut, punggung serta kakinya yang mencoba menahan saat itu, tapi kenapa aku masih saja merasakan ada aura yang tersembunyi darinya?) [Keith]

Pedang Light Saber yang menancap di tanah sekitar lima meter dari Haruto, tiba saja bersinar terang, dan pada saat itulah muncul sesosok wujud bercahaya dengan rambut berwarna putih panjang sepunggung, wajah perempuan itu cantik sekali, dengan lentik alis yang mempesona.

"Si-siapa kamu?!" seru Sura ketika melihat wujud bercahaya itu menjadi seperti manusia.

Perempuan yang muncul dari pedang itu menyisir rambutnya dengan tangannya yang sangat halus, kemudian mencabut pedang Light Saber yang tertancap di tanah tadi, sembari berbalik dan mengaku bahwa dirinya ialah ....

"Aku adalah, utusan dari khayangan!" jawab perempuan itu dengan tersenyum.