"Haruto ... Haruto ...."
Aku mendengar suara orang berbisik, eh apakah aku tertidur?
Aku segera membuka mataku, dan melihat wajah dewi yang berada di dekatku, bahkan aku berteriak karena kaget, dia tepat berada di atas wajahku.
"Dewi apa yang kau lakukan?"
Dia cemberut, menggembungkan pipinya.
"Humph ... aku masih memakai piyama, panggil aku Angela ...."
Ah jadi itu alasan dia cemberut?
"Angela ... kau baru saja mengejutkanku tahu ...."
Angela, itulah nama asli dewi. Kedengarannya seperti nama gadis normal, kan?
"Lagipula kau tidak bangun, meskipun aku membangunkanmu berkali-kali."
"Aku mengerti ... terima kasih."
Selimut yang masih menutupi tubuhku, tiba-tiba ditarik oleh Angela, lalu dia menarik lenganku.
Ah jika dia tahu, kalau bangun itu harus mengumpulkan nyawa dulu, sial kepalaku mulai pusing ....
Aku duduk dengan kaki bersilang, dan melihat Angela cengar-cengir sendiri saat dia melipat selimut, lalu menghilangkan selimut tadi dengan meniup, seperti saat ia menghilangkan kertas-kertas kemarin — serius bertanya, keterampilan apa itu?
"Sesuatu yang baik terjadi? de — ah maksudku Angela."
"Ya, tapi kau harus memanggilku dengan akhiran yang baik, bukan hanya memanggilku Angela!"
Hah? apa yang diinginkan dewi ini ....?
"Lalu, Angela-san?"
Ia semakin cengar-cengir, apakah karena namanya tidak pernah disebutkan sehingga ketika ada yang menyebut namanya, ia langsung senang? seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan oleh orang tuanya saja dia.
"Hei Haruto-san, hmm ... hmm ...."
"Apa?"
Ada apa dengannya? apakah Angela sedang kerasukan sesuatu?
Ia bertingkah seperti gadis yang sudah berpacaran, menggodaku dengan gaya yang imut.
"Selamat pagi!"
Seharusnya ia mengatakannya saat aku bangun, ini sudah sangat terlambat ....!
"Ya selamat pagi ...."
"Mau makan dulu?"
"Ah aku tidak lapar ...."
Ada apa dengan wajah yang mendekat ini ... oi kau terlalu dekat!
"Mau mandi dulu?"
"Aku tidak bawa baju ganti-"
"Atau di-ri-ku ...."
"Hah ...? Angela-san apa kau ini sedang mabuk?"
Tidak ada reaksi sama sekali? eh dia sepertinya sedikit kesal … ah dia mengepalkan tinjunya, dan wajahnya tampak merah karena menahan marah? serius ada apa dengannya!?
Eh tunggu, sepertinya aku pernah mendengar kata-kata yang dikatakan Angela atau dewi ini, tapi di mana ….?
"Eh— ehh!!!"
"Kenapa kau sampai heboh seperti itu?"
Bukankah ini adegan yang sering terjadi di anime romance-comedy! Itu benar, gadis itu malu-malu, atau menggoda karakter utama. Benar-benar mirip, apakah ini berarti aku adalah karakter utama?
(Note: Jika tidak tahu, ini adalah kalimat, "Gohan ni suru, Ofuro ni suru, Soretemo wa-ta-shi." — dapat dicari di anime komedi romantis, kebanyakan ada tuh scene)
"An-Angela apakah kau juga menonton anime?"
Angela hanya mengerutkan kening, wajahnya sedikit miring, dan ada tanda tanya di kepalanya.
"Anime ....?"
"Ah lupakan ...."
Jika dia bertanya, mungkin akan seperti Magistrate yang mengajukan terlalu banyak pertanyaan ... tetapi jika Angela, sepertinya tidak mungkin?
"Haruto-san, aku serius bertanya ... kamu mau makan dulu, mandi dulu, atau kamu mau ... di-riku?"
Kedengarannya seperti adegan di anime, jika aku memilih untuk makan, mungkin aku akan mendapat makanan geratis, hmmm makanan dewi mungkin? kalo mandi gak ada baju ganti, kalo milih Angela atau Dewi maksudnya apa??
Aku mencoba melamun, apa yang terjadi jika aku memilih dewi:
"Ka-kalau begitu aku memilihmu Angela ...."
"Eh sungguh, aku tidak menyangka kau berubah mode serigala, menjijikan ...."
"Hah!!"
"Kau bukan orang baik, jadi aku akan mengirimmu ke neraka!"
"Tidak!!!"
Dewi menggiringku, ke tempat lubang besar dengan panas yang amat sangat, dan dibawah lubang berapi itu terdapat para manusia yang kepalanya berapi, tengkorak menyeramkan, bahkan ada juga yang disiksa oleh para algojo bertampang mengerikan itu.
"Disini adalah tempat yang layak untukmu Nishimiya Haruto-san ...."
Ia mengenjakku hingga aku terjatuh ke kobaran api yang sangat panas, tidak hanya itu para tengkorak sialan itu mengerumuni diriku.
"Hehehe ... selamat bergabung bersama kami di api yang panas ini Ha-ru-to ...."
"Tidak tinggalkan aku! aku mau pergi ke Isekai ....!"
"Ini juga Isekai, tapi Isekai buat para pendosa sepertimu ...."
"Ampuni aku dewi! aku tidak akan mengapa-ngapain kamu!"
"Sudah terlambat ...."
Matanya seolah mengatakan bahwa aku menjijikan, bahkan dia menjulurkan lidahnya seakan mengejekku.
"Selamat tinggal Nishimiya Ookami Haruto ....!"
"Ampuni aku dewi!!!"
"Kemari Ookami, ikutlah kami ...."
"Tidak! dewi ampuni aku ....!"
"Hehe ... hehe ... orang baru ...."
(Note: itu hanya imajinasi Haruto)
— — —
"Hah ... hah ... apa tadi itu?"
"Haruto-san kau kenapa?"
Tubuhku gemetar karena shock, wajahku berkeringat, bahkan aku merasa merinding … Angela menatapku dengan tatapan dingin, membuatku menggigil ketakutan.
Imajinasiku barusan, jangan bilang itu sensor yang menyuruhku untuk tidak memilih opsi terakhir?
"Pftt ...."
Aku melihat wajah Angela, wajahnya sangat bahagia sehingga dia tertawa.
"Hahaha ... kau pikir aku akan mengatakannya seperti dalam imajinasimu? apakah kau takut memilih opsi terakhir?"
"Bu-bukan, itu ...."
"Tenang Haruto-san, aku tidak mungkin berbicara seperti itu ... lagi pula kenapa kamu merinding seperti baru melihat hantu? saat kau menghadapi dewi cantik sepertiku, harusnya tenang saja."
"Ah aku tahu, hanya saja ...."
"Hanya saja?"
Dia ingin mengirimku ke neraka kan?! mengerikan, bahkan jika aku melihat hantu, aku tidak akan merinding seperti ini, dikirim ke neraka oleh dewi, itu mengerikan!!
"Nah Haruto-san katakan saja apa yang ingin kau jawab ... aku tidak akan marah, kenapa aku begitu marah padamu ... bahkan mengirimmu ke neraka?"
Apakah yang dikatakan dewi ini benar? dia tidak akan marah kan, jika ia marah, aku harus cari solusi terbaik untuk membuatnya tenang kembali.
Baiklah Haruto, saatnya mencoba ....!
"Ka-kalau begitu, aku memilihmu Angela Marigold Megami ...."
Aku sampai menyebut nama lengkapnya, bodoh banget!
"Hmm ... aku senang mendengarnya."
"Eh ... kau tidak marah?"
"Kenapa juga aku harus marah?"
"Ah kukira ...."
Sekilas, aku melihat senyum indah dewi, dia tersenyum sangat manis padaku, bahkan lekukan wajahnya berubah, seolah dia benar-benar bahagia saat aku memilihnya.
Aku benar-benar tidak mengerti, apakah itu jawaban yang benar atau tidak, hanya saja ....
"Jika kamu memilihku, aku akan ... selalu ada untukmu."
"Eh ...? terima kasih ...."
Aku tidak tahu apakah ini cinta? lagipula, momen sebelum aku dikirim ke Isekai juga bagus, karena dewi yang aku temui juga terlihat baik, tidak buruk aku suka.
"Haruto-san, bisakah kamu menghadap ke belakang dulu?"
"Hah, kenapa?"
"Bodoh aku bisa malu tahu!"
Malu, malu kenapa? apakah dia akan berganti pakaian, karena Angela memegangi piyamanya daritadi??
Oi ... oi ... jangan bilang ini momen terlarang! genrenya mungkin akan berubah!!
Sial wajahnya merah seperti kepanasan, apa dia benar-benar malu?
"Apa yang kau lihat, menghadap ke belakang sana Ookami!"
"Ah maaf — Ookami!?"
Jantungku berdetak keras, oi kata itu kalau tidak salah ....
"Haha bercanda, tapi kau beneran Ookami(Serigala)"
Aku berbalik seperti yang disuruh dewi. Sejujurnya, dia sangat imut ... dia seperti karakter Tsundere. Tsundere adalah jenis dere favoritku, ya karena mereka marah tetapi menyukainya, haha lucu sekali.
Soal dia mengatakan akan selalu ada untukmu, itu apa ya?
Kudengar suara Angela melepas piyamanya, hanya saja terdengar sangat jelas, apa dia sedang mengganti pakaiannya di dekatku? atau dia ini sengaja memberikan suara agar pertahananku goyah?
Mungkin saja genre ceritaku akan berubah banyak jika seperti ini.
Karena penasaran aku sedikit melirik ke belakang, hanya saja ....
Cahaya apa itu!? seluruh tubuh dewi tertutup oleh cahaya yang aku tidak tahu? hanya wajahnya yang tampak merah ... tunggu apa itu efek tyndall!? sangat tidak mungkin ....!
Sepertinya efek cahaya yang muncul entah dari mana juga, termasuk banyak di anime ... sensor yang sangat mengganggu, apa aku berada di dunia dua dimensi ....?
Angela selesai mengenakan pakaian dewinya, dia terlihat anggun dan wibawanya sebagai seorang dewi terlihat lagi.
"Nishimiya Haruto-san, saya sudah selesai memakai pakaian dewi ... kamu boleh berbalik sekarang ...."
Apakah dia baru saja bersikap sopan? tunggu, sepertinya jalanku menuju Isekai kok lama, itu dimulai dalam sehari, apakah lama? hmm sepertinya aku sudah berada di dunia ini selama dua hari?
"Anu Nishimiya Haruto-san, saya sudah selesai berpakaian."
"Ah ya maaf Angel — ah dewi...."
Ups, aku hampir ingin memanggil namanya.
"Oh tidak masalah, sekarang tentang kepergianmu ke Isekai apakah kamu akan bahagia?"
"Tentu saja aku bahagia, hanya saja karena alasan tertentu aku lebih suka bereinkarnasi sebagai bayi di Jepang, untuk lokasi itu aku sudah memilih Tokyo ...."
"Apakah kamu serius? tapi saya seorang dewi, yang bisa membaca hati orang lain, dan ini bukan keterampilan [Reflexions] Nishimiya Haruto-san kamu ingin menjadi seorang petualang kan?"
Aku benar-benar ingin, hanya saja ... memikirkannya saja membuatku kesal.
"Ikutlah dengan saya ... akan saya bawa kamu ke tempat pengiriman."
Aku kemudian mengikuti langkah dewi, dan dalam waktu kurang dari sepuluh detik, kami telah tiba di lokasi.
Apakah dewi menggunakan kekuatan teleportasi barusan? aku bisa mendengarnya bergumam, tapi tidak terlalu jelas ....?
"Nishimiya Haruto-san, itu adalah pintu ke dunia lain."
Aku melihat pintu yang berisi lubang hitam, mengapa aku mengatakan itu? karena pada pintunya terdapat semacam penghisap yang sangat mirip dengan lubang hitam, hanya saja warnanya ungu.
Dan di samping pintu itu, ada pintu dengan penghisap yang sama ... hanya saja warnanya berbeda, warna putih? apa bedanya dengan pintu dengan penghisap warna ungu?
"Yah Nishimiya Haruto-san, pintu yang akan kamu masuki disebut Another World Dimension, dan di sebelahnya adalah Reincarnation Dimension, yang membuatmu lahir kembali menjadi bayi lagi di dunia di tempat kamu tinggal sebelumnya, lalu yang terakhir adalah End Dimension yang membawamu ke Surga atau Neraka ...."
"Begitu, sepertinya aku akan memilih Reincarnation Dimension."
"Dilarang!"
"Hah? maksudmu dewi ....?"
"Karena saya sudah mendaftarkanmu di Another World Dimension — ehem-ehem ... jadi pilihannya tidak bisa diubah."
Hah ...? kok mirip pendaftaran di sekolah, kalau misal udah daftar, tidak bisa di tarik lagi sebelum pengumuman. Ah ampun dah ....
"Nishimiya Haruto-san, ini pedang Light Saber yang saya janjikan padamu."
"Untukku?"
Dewi mengangguk, aku memegangi Light Saber pemberian dewi ....
Hebat, pedang ini ramping, ujungnya sangat tumpul!? hanya saja emas membuat ini tampak mahal? tapi dewi pernah berkata, kalau Light Saber memiliki unsur cahaya kan?
"Bisa disebut Element, ya Light Saber itu ada Element cahayanya ... cara pakainya juga mudah, tinggal diayunkan akan mengeluarkan gelombang cahaya untuk menumpaskan lawan."
"Haha aku mengerti ...."
Berbicara itu mudah, apakah pedang tipis ini kuat? mana tumpul lagi ... aku punya firasat buruk tentang ini.
Aku menerima Light Saber yang diberikan oleh dewi, meskipun sedikit kecewa karena pedang ini tidak berujung tajam, tetapi sepertinya itu bisa menjadi senjata terkuatku untuk mengalahkan Raja Iblis nantinya.
"Nah Nishimiya Haruto-san, sekarang kamu bisa pergi ke dunia lain, asal kamu tahu bahwa ada banyak dunia disana, misalnya: Astargus, Buruzel, Cotrine dan lain-lain."
"Haha lucu sekali ...."
"Kamu bahkan tidak tertawa! apanya yang lucu?"
"Tidak ada apa-apa."
Ada banyak dunia? bukankah itu aneh ... ah semoga saja aku mendapatkan dunia yang mempermudahku untuk melawan Raja Iblis.
Aku siap untuk pergi ke Isekai, sepertinya percakapan dengan dewi berakhir di sini ... terima kasih untuk semuanya dewi.
"Tunggu Nishimiya Haruto-san, jangan lupa bahwa kamu telah memilih opsi dewi, jadi saya akan terus ada untukmu, ja-jadi kamu juga harus bertanggung jawab, jika suatu hari kamu akan menikah dengan saya"
"Siap dewi — eh tunggu apa yang kau bicarakan, ni-nikah!?"
Dewi tidak mengatakan sepatah kata pun, dia dengan cepat menempelkan bibirnya yang lembut di bibirku, bibir kami menyatu … aku juga merasakan pelukan hangat dewi ini, haruskah aku memeluknya kembali?
Dan jika bisa dikatakan, ciuman pertamaku diambil oleh seorang dewi ... itu bagus, tapi agak menyedihkan karena bukan dia(orang yang kusukai) yang menjadi pertama.
Dewi melepaskan ciumannya, dengan senyum lebar, dia menatap wajahku yang memerah karena ciuman itu.
"Aku mencintaimu Nishimiya Haruto-san...."
"Eh? dewi kau tidak bercanda kan?"
Dia menggelengkan kepalanya dan kemudian memberi selamat kepadaku.
"Selamat berpetualang di dunia lain Haruto-san, jangan lupakan aku ya ...."
Dewi berbicara dengan kata-kata seakan dirinya adalah Angela, jadi dia berbohong, ah dan mengapa ia meneteskan air mata?
"Hei, apakah kau mendengarku?"
"Haha kau senang bercanda dewi ... yah aku akan selalu mengingatmu, dan tolong teleport aku ke depan tempat Guild di dunia lain, apakah itu bisa?"
"Bisa kok, tapi serius kan kau tidak akan melupakanku?"
"Serius ... hanya saja jika kau datang kepadaku di sana, aku tidak bermaksud apa-apa, tapi aku akan jujur kali ini, kau adalah perempuan kedua yang memenangkan hatiku."
Dewi tampak lega, ia menyeka air matanya dengan tangannya yang halus.
"Begitu ya, aku senang mendengarnya — eh kau bilang yang kedua?"
"Ya, jangan cemburu dulu karena dia sudah lama menghilang dan tak kan kembali ... dan itu sudah lama sekali."
"Aku sedih mendengarnya, semoga dia dikirim ke surga ya ...."
"Iya semoga saja ...."
"Nishimiya Haruto-san, masih ada aku calon istrimu, jangan lupakan aku ... karena aku akan selalu ada untukmu."
"Ah ya ... um aku juga."
Sebelum aku melangkah lebih dekat ke pintu masuk Isekai, aku menoleh ke dewi dan mengucapkan kata-kata adatnya.
"Saya juga mencintaimu Angela Marigold Megami ...."
Dewi tiba-tiba tersipu, dia lalu menutupi wajahnya, aku senang melihatnya.
Dan ini dia, penghisap itu menyedotku ke tempat, di mana Petualanganku dimulai ....
[Selamat datang di Another World Dimension]
[Mencari dunia tujuan ....]
[Pengenalan diterima: Nishimiya Haruto]
[Dunia tujuan telah dipilih: Rekomendasi dari Angela Marigold Megami]
[Mengirim ke Dunia Daemon]