Cindy sudah dalam perjalanan pulangnya menuju rumah. Ia bersama Caca dan Cici serta Peri Ella yang tentu saja tidak bisa dilihat oleh dua saudari kembar itu. Perasaan Cindy saat ini sedang gundah. Ia sangat berharap ada sebuah keajaiban untuk ayahnya. Peri Ella bisa melihat wajah gadis itu. Sama sekali tak terlihat rona bahagia. Hanya rasa cemas dan juga kebingungan.
Perjalanan pulang itu memakan waktu kurang lebih tiga puluh menit. Sepanjang perjalanan juga, Cindy mulai memikirkan alasan yang tepat seandainya saja ibu tirinya gencar untuk menanyakan tentang apa yang menyebabkannya pulang lebih lambat. Oh, tentu saja Caca dan Cici aka nada dalam scenario ini. Cukup meyakinkan juga bila bersama dua sahabatnya. Itu adalah sebuah cara yang paling bagus untuk mengelabui sang ibu tiri.
"Apa kamu sekarang sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan dari Ibumu?" Caca membuka obrolan mereka untuk membunuh waktu. "Dari tadi diam saja, Cin …."