Chereads / My Mafia Boy / Chapter 18 - MMB [17]

Chapter 18 - MMB [17]

Reyga melangkahkan kakinya menuju ruang kerja pribadinya, di sana terlihat sudah ada asisten Ran yang menunggu.

"Gimana? Udah tau siapa yang ngehadang Cella tadi?" tanya Reyga dengan nada serius.

"Ternyata mereka semua anak buah dari Mr. L," jawab asisten Ran membuat Reyga mendengus kesal.

"Mr. L?" tanya Reyga memastikan.

"Iya kayaknya dia tau kalau Cella itu-"

"Hubungi orangnya Mr. L, aku mau ketemu sama dia secepatnya," ucap Reyga memotong perkataan asisten Ran.

"Kamu yakin Rey?" tanya asisten Ran dan dijawab anggukkan kepala oleh Reyga.

"Oke kalau gitu aku bakal secepatnya ngehubungin orang Mr. L," ucap asisten Ran dan setelah itu ia langsung keluar dari ruangan Reyga.

"Aku nggak akan ngebiarin siapa pun ngelukain kamu Cel."

---

Cella melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas. Namun tak disangka, tiba-tiba ia terguyur oleh air es dari atas.

Hal itu pun membuat orang-orang di sekitar memperhatikan Cella. Cella saat ini benar-benar malu dan juga kesal, siapa yang berani melakukan hal itu kepadanya?

Orang-orang di sekitar Cella pun sibuk membicarakan hal yang baru saja terjadi, hal itu membuat Cella geram.

Belum sempat Cella membuka suara, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memakaikan jaket kepada Cella. Dan setelah Cella mendongak, ternyata itu adalah Alfian.

"Ayo gue anter ke toilet," bisik Alfian di telinga Cella.

Cella pun berjalan menuju toilet bersama dengan Alfian yang memegangi bahunya.

"Lo tunggu di dalem aja gue mau ngambil seragam di loker," ucap Alfian dan bagai sihir Cella langsung mengangguk.

Cella menatap dirinya di pantulan cermin toilet. Rambut dan seragamnya basah, hanya roknya yang tidak terkena air.

Cella menghela napas sejenak, ia berpikir keras siapa yang melakukan hal ini kepadanya?

Tak lama kemudian terdengar suara Alfian dari luar.

"Cel ini seragamnya," ucap Alfian. Cella pun mengambil seragam milik Alfian, walau pun sedikit kebesaran namun masih bisa ia pakai.

Cella pun langsung berganti seragam dan menenangkan dirinya sejenak. Setelah itu ia langsung keluar dari toilet dan ternyata masih ada Alfian di depan toilet menunggunya.

"Al gue minjem seragam lo dulu ya," ucap Cella merasa tak enak hati.

"Iya. Lo gapapa kan Cel?" tanya Alfian memastikan keadaan Cella.

"Iya gue gapapa kok. Ya udah gue ke kelas duluan," ucap Cella. Namun saat Cella hendak berjalan, tangannya ditahan oleh Alfian.

Cella pun menatap Alfian bingung.

"Kenapa Al?" tanya Cella membuat Alfian berdehem singkat.

"Hati-hati," ucap Alfian canggung.

"Gue cuma ke kelas kali," ucap Cella terkekeh kecil.

"Ya udah gue duluan," lanjut Cella dan berjalan menuju kelas.

Alfian pun menatap punggung Cella hingga hilang dari pandangannya.

Setelah itu, Alfian berjalan dengan langkah lebar menuju ke rooftop. Karena ia menduga bahwa air tadi berasal dari arah rooftop.

Setelah sampai di rooftop, Alfian melihat ada 4 orang laki-laki yang tengah tertawa lebar. Dan ia juga melihat sebuah ember, ia memastikan bahwa mereka yang tadi menyiram air kepada Cella.

Mata Alfian memicing tajam melihat seragam 4 orang tersebut yang ternyata masih kelas 11.

Bugh.

Tanpa aba-aba Alfian langsung memukul salah satu laki-laki tersebut. Mereka semua pun membelalak terkejut.

"Siapa yang nyuruh lo nyiram air ke Cella?!" tanya Alfian dengan nada tinggi.

Namun tidak ada jawaban, mereka berempat sama-sama menutup mulut mereka.

"Ck, lo semua pada nggak mau ngomong? Bisu?!" bentak Alfian merasa geram.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Tak tanggung-tanggung, Alfian memukul keempat orang tersebut hingga mereka berempat jatuh kesakitan.

"Gue nggak akan sungkan-sungkan buat matahin beberapa tulang kalian," ucap Alfian dengan seringai di wajahnya.

"Jawab gue siapa yang nyuruh lo?" tanya Alfian sekali lagi.

"Iya iya gue jawab," ucap salah satu orang yang sudah mengaduh kesakitan.

"Kita cuma disuruh sama orang yang janjiin kita uang. Kita nggak tau namanya, dia bilang dia itu Mr. L," ucap orang yang bernama Reza tersebut.

"Mr. L?" tanya Alfian mengernyitkan dahinya bingung.

"Iya kita juga nggak tau dia siapa," ucap Reza lagi karena sudah ketakutan dengan Alfian.

Alfian pun mendecih kesal dan berjalan turun menuju kelasnya karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

Sementara itu di sisi lain.

"Cel siapa sih yang ngelakuin hal ini sama lo?" tanya Luna yang baru saja sampai di sekolah.

"Gua juga nggak tau," jawab Cella mengendikkan bahunya.

"Ih sumpah sih lo harus cari tau siapa yang ngelakuin hal kayak gini sama lo," ucap Luna dengan kesal.

"Pasti Lun, gue nggak akan biarin orang lain nginjek-nginjek harga diri gue. Siapa pun yang ngelakuin ini sama gue pasti bakalan habis. Gue pastiin itu."

Sepulang sekolah.

Saat Cella sedang berjalan di koridor sekolah, tiba-tiba ada empat orang laki-laki yang berlutut di depannya. Hal itu tentu saja membuat Cella mengernyit bingung.

"Cel mereka siapa?" bisik Luna di sebelah Cella.

"Gue juga nggak tau," ucap Cella menggelengkan kepalanya.

"Kalian ngapain?" tanya Cella.

"Kita mau minta maaf kak, tadi kita yang nyiram air ke kakak," ucap Reza membuat Cella membelalak kaget.

"Oh jadi kalian berempat," ucap Cella langsung meninggikan nada bicaranya.

"Sini berdiri kalian," lanjut Cella membuat keempat orang tersebut mengernyit heran.

"Kenapa? Nggak denger gue bilang apa," ucap Cella kesal.

Mereka berempat pun langsung berdiri dengan cepat.

"Buka baju kalian," ucap Cella dengan santai sementara mereka berempat langsung terkejut begitu juga dengan Luna.

"Wah buset serem banget Cella," gumam Luna meringis kecil.

"Kenapa? Katanya kalian mau minta maaf sama gue. Gue nggak akan maafin kalian sebelum kalian ngelakuin apa yang gue suruh," ucap Cella.

Mereka berempat pun terpaksa melakukan apa yang Cella suruh. Melihat hal itu, Cella langsung mengeluarkan handphonenya.

Setelah mereka berempat melepas baju mereka masing-masing, Cella langsung mengambil foto mereka.

"Jangan sampe gue liat kalian lagi di depan gue," ucap Cella dan kembali berjalan bersama Luna.

"Lo ngapain pake ngefoto segala Cel?" tanya Luna bingung.

"Biar mereka nggak main-main lagi sama gue. Satu sekolah juga harus tau kan," jawab Cella membuat Luna tersenyum kecil.

"Mereka nyari masalah sama orang yang salah," ucap Luna.

Cella mengirimkan foto tersebut kepada admin media sosial akun gosip sekolah.

Dan tak lama kemudian, foto tersebut sudah terunggah dengan caption yang membuat Cella sangat puas.

"Oh jadi ini orang-orang yang berani ganggu primadona kita. Emang siapa pun yang nyari masalah sama Cella, nggak akan bisa kabur atau pun hidup tenang. Selamat kalian berempat sudah masuk ke akun Trisakti."

to be continued...