Bus berhenti di halte SMA 1 Jakarta. Melangkah turun setelah membayar. Nia mencubit cuping hidung saat tiupan angin menerpa wajah, memberi sensasi dingin hingga hidungnya agak meler. Mengeluarkan selembar tisu, ia mengusap hidungnya kemudian berjalan menuju sekolah.
Sebagai pacar yang baik, tentu Kevin peka dengan keadaan Nia. Dengan lembut, sebelah tangannya menggenggam Nia. Menautkan jemari pada tangan gadisnya. Berharap sentuhan kecil ini bisa memberi kehangat pada gadis yang sempat menggigil.
"Hei! Ngapain kamu?" Mendelik tajam, Nia berusaha melepas genggaman Kevin. "Jangan dilepas. Aku tahu kamu kedinginan. Biarkan seperti ini sebentar," pinta Kevin.
Uap putih keluar dari mulut saat Nia menghela napas. Gadis itu menyerah, percuma saja menolak. Kevin tipe orang yang keras kepala. Sekeras apa pun usahanya menyuruh Kevin melepas genggamaan, dia tak akan mau.
"Terserah deh," ujar Nia membalas genggaman Kevin.