"Akan ku beri dia pelajaran! Awas saja si Jalang itu!"
Mela menggeram marah seraya berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor sekolah. Kakinya semakin menghentak keras seiring amarahnya membumbung tinggi. Dia harus segera mencari Tiara, tentu saja untuk melabrak serta memberi pelajaran.
"Bisa-bisanya dia melakukan ini padaku, berani sekali!"
Gerutuan demi gerutuan mengiringi langkahnya yang semakin cepat. Dia sudah tak mempedulikan lagi tatapan orang-orang yang masih mengarah padanya seolah meneriaki dalam diam sebagai pembunuh.
"Pembunuh? Apa-apaan itu?!" batinnya murka.