"Sekarang kau sudah percaya kan?"
Nia menatap ke arah pria di depannya setelah selesai mengusap jejak-jejak air di pelupuk mata. "Apa yang kau bicarakan?" Dia tak pernah terlalu dekat dengan teman-teman Kevin. Membuatnya lumayan canggung jika terlibat dalam satu topik obrolan.
"Tentu saja ini mengenai—"
"Maaf mengganggu waktu kalian." Pemuda lain datang ke tengah-tengah mereka, mengintrupsi percakapan sebelum Angga berhasil menyelesaikan perkataannya. Pemuda berkulit jauh lebih cerah daripada Rangga dan bertampang tenang. "Sebaiknya kita lanjutkan percakapan di dalam saja, kalian tak mau kan menjadi tontonan atau malah disangkut pautkan dengan kejadian hari ini?"
Rangga selalu berada satu tempat lebih dulu ketimbang Angga. Dan itulah alasan kenapa dia semakin terlihat menyebalkan di mata sang adik.